Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2013, 10:16 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —
Simpanan nasabah superkaya masih membanjiri perbankan. Pemilik dana superjumbo ini menjadikan deposito sebagai tempat favorit menyimpan karena bisa mendapat bunga di atas 5 persen atau melebihi bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Nasabah superkaya ini memiliki simpanan di atas Rp 5 miliar, sedangkan nasabah kaya minimal sebesar Rp 2 miliar. Per April, LPS mencatat, jumlah nasabah superkaya berkontribusi 43 persen atau pada dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 3.294 triliun.

Nilai simpanan di atas Rp 5 miliar tumbuh 15 persen menjadi Rp 1.424 triliun dibandingkan posisi yang sama di tahun sebelumnya, yakni Rp 1.232 triliun. Dana nasabah superkaya yang mengalir ke simpanan rupiah sebanyak Rp 1.115 triliun dan simpanan valuta asing (valas) Rp 309 triliun. Dana ini diparkir pada 63.816 rekening atau bertambah 12.396 rekening dari posisi April tahun sebelumnya 51.420 rekening.

Sementara simpanan nasabah dari Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar tumbuh lebih kencang, yakni mencapai 24 persen, menjadi Rp 344 triliun dibandingkan tahun lalu. Rekening nasabah kaya mencapai 98.220  atau tumbuh 13 persen ketimbang jumlah rekening bulan April 2012, sebesar 86.970 rekening.

Ketua Dewan Komisaris LPS, Heru Budiargo, mengatakan, banyak faktor yang memengaruhi pertumbuhan simpanan antara Rp 1 miliar sampai Rp 5 miliar. Salah satunya kondisi internal Indonesia dan global.

"Setiap orang memiliki respons berbeda terhadap setiap kejadian sekarang. Mungkin banyak nasabah superkaya memarkir dana di bank, tetapi bila kondisi sudah stabil bisa juga dana ini keluar dan masuk ke instrumen lain," ujarnya, Selasa (25/6/2013).

Heru menambahkan, tekanan dari inflasi karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kondisi global bisa berimbas ke pengetatan likuiditas sehingga perbankan cenderung menaikkan bunga simpanan. Tetapi, kenaikan ini hanya sementara.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah menyampaikan, perbankan akan menaikkan tingkat bunga simpanan karena beberapa alasan, yakni pengetatan likuiditas yang diikuti kenaikan beban masyarakat akibat kenaikan tarif listrik dan harga BBM. Alhasil, banyak masyarakat mendahulukan pemenuhan kewajiban ketimbang menyimpan dana di bank. "Faktor ini dapat menyebabkan bank berkompetisi mencari sumber dana dengan bunga menarik," ujarnya. (Nina Dwiantika)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Sumber
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    28th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

    Terkini Lainnya

    Menkop Teten Minta TikTok Bikin Perusahaan di Indonesia jika Ingin Berbisnis

    Menkop Teten Minta TikTok Bikin Perusahaan di Indonesia jika Ingin Berbisnis

    Whats New
    Menkop Teten Minta TikTok Segera Tutup Sendiri Platform TikTok Shop

    Menkop Teten Minta TikTok Segera Tutup Sendiri Platform TikTok Shop

    Whats New
    Pedagang Tanah Abang Curhat ke Mendag: Pak, Pengunjung Enggak Ada yang Datang

    Pedagang Tanah Abang Curhat ke Mendag: Pak, Pengunjung Enggak Ada yang Datang

    Whats New
    Harga Wifi Biznet Per Bulan di Semua Daerah

    Harga Wifi Biznet Per Bulan di Semua Daerah

    Spend Smart
    FLOII Resmi Digelar, Ajang Kumpul Pehobi hingga Pelaku Usaha Tanaman Hias

    FLOII Resmi Digelar, Ajang Kumpul Pehobi hingga Pelaku Usaha Tanaman Hias

    Whats New
    TJSL BTN Salurkan KPR Mikro hingga Bantuan untuk Pencegahan 'Stunting'

    TJSL BTN Salurkan KPR Mikro hingga Bantuan untuk Pencegahan "Stunting"

    Whats New
    Mandiri Capital Buka Program Pengembangan Bisnis untuk 'Startup' Lokal

    Mandiri Capital Buka Program Pengembangan Bisnis untuk "Startup" Lokal

    Work Smart
    Dana Darurat untuk Perbaikan Rumah Penting Dimiliki, Ini Penjelasannya

    Dana Darurat untuk Perbaikan Rumah Penting Dimiliki, Ini Penjelasannya

    Spend Smart
    Ini Alasan Pamapersada 'Ramaikan' Bisnis Panas Bumi, Memasuki 'Senja Kala' Batu Bara

    Ini Alasan Pamapersada "Ramaikan" Bisnis Panas Bumi, Memasuki "Senja Kala" Batu Bara

    Whats New
    Menteri Teten Pastikan Pemisahan TikTok Shop dengan TikTok Medsos Tak Rugikan 'Seller'

    Menteri Teten Pastikan Pemisahan TikTok Shop dengan TikTok Medsos Tak Rugikan "Seller"

    Whats New
    Daftar 55 Kereta Api yang Mendapatkan Diskon Tiket di KAI Expo 2023

    Daftar 55 Kereta Api yang Mendapatkan Diskon Tiket di KAI Expo 2023

    Whats New
    Bank DKI Sediakan Layanan Pembayaran Nontunai di RSUD Kebayoran Lama

    Bank DKI Sediakan Layanan Pembayaran Nontunai di RSUD Kebayoran Lama

    Whats New
    Merger DAMRI dan PPD Berdampak Positif, Layani 464.978 Penumpang JR Connexion

    Merger DAMRI dan PPD Berdampak Positif, Layani 464.978 Penumpang JR Connexion

    Whats New
    CEO Levi's Menyesal Tak Segera Pecat Pegawai yang Tak Kompeten, Kenapa?

    CEO Levi's Menyesal Tak Segera Pecat Pegawai yang Tak Kompeten, Kenapa?

    Work Smart
    Kesiapan Finansial Jadi Kendala Pensiun untuk Generasi Sandwich, Ini Solusi Sun Life-CIMB Niaga

    Kesiapan Finansial Jadi Kendala Pensiun untuk Generasi Sandwich, Ini Solusi Sun Life-CIMB Niaga

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com