Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Capai 17 Juta

Kompas.com - 27/06/2013, 07:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Setiap tahun, jumlah pemudik terus bertambah. Untuk tahun 2013, Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik mencapai 17,39 juta orang atau naik 4,5 persen dibandingkan tahun 2012. Pengguna angkutan udara meningkat.

Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan, pemudik yang menggunakan angkutan jalan meningkat 3,72 persen. ”Pengguna angkutan jalan akan mencapai 6,22 juta orang, belum termasuk pengguna mobil pribadi dan sepeda motor yang juga semakin banyak,” katanya.

Jumlah pengguna mobil pribadi diprediksi naik 6,17 persen, dari 1.657.507 kendaraan pada 2012 menjadi 1.759.775 kendaraan pada 2013. Sementara pengguna sepeda motor diprediksi naik 8,15 persen dari 2.799.134 kendaraan menjadi 3.027.263 kendaraan.

Bambang mengatakan, tahun ini pengguna angkutan laut akan menurun signifikan, sekitar 20,27 persen. ”Mereka memilih menggunakan transportasi udara karena saat ini banyak penerbangan murah,” ucapnya.

Pemerintah akan menyediakan angkutan Lebaran yang cukup. Angkutan Lebaran itu akan mulai beroperasi pada 24 Juli dan berakhir pada 24 Agustus 2013. Puncak arus mudik diperkirakan pada H-5 sampai dengan H-4. Sementara puncak arus balik antara H+1 dan H+2.

Kredit tol Cipali

PT Lintas Marga Sedaya (LMS) mencairkan kredit perbankan sebesar Rp 1 triliun dari Rp 8,8 triliun yang direncanakan. Kredit dari sindikasi 22 bank ini dipakai untuk membiayai pembangunan proyek Jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali).

Presiden Direktur LMS Muhammad Fadzil memaparkan, pencairan kredit dari sindikasi perbankan yang dipimpin oleh BCA dan Bank DKI itu merupakan bukti komitmen LMS untuk mempercepat pembangunan Jalan Tol Cipali.

Proyek jalan tol sepanjang 116 kilometer itu diharapkan selesai dan beroperasi pada 2015.

Apabila jalan tol ini nanti beroperasi, jarak tempuh Jakarta-Cirebon yang selama ini harus melalui pantai utara (pantura) akan semakin pendek. Selain dapat mengurai kemacetan, Jalan Tol Cipali diharapkan juga mampu mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas dan menciptakan efisiensi bagi para pelaku usaha.

”Kami menyadari bahwa proyek Tol Cipali ini sangat strategis untuk mendorong ekonomi nasional dan menciptakan manfaat ekonomi yang tinggi bagi masyarakat di sekitar proyek tol. Oleh karena itu, kami berharap dukungan semua pihak agar pembangunan ini dapat segera selesai,”    kata Fadzil.

Hingga Juni 2013, progres konstruksi pada seluruh ruas Tol Cipali sudah mencapai 4,4 persen dari total target sebesar 3 persen. Dengan pencairan kredit sindikasi dari perbankan ini, progres konstruksi diharapkan akan dapat berjalan lebih cepat. Apalagi proses pembebasan lahan berlangsung dengan baik.

”Kami gembira bahwa beberapa warga yang semula menolak dilakukan pembebasan saat ini sudah mulai memahami dan menerima dana kompensasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Warga akhirnya menyadari bahwa proyek tol ini adalah proyek nasional dan dimanfaatkan bagi kepentingan umum,” ucapnya.

Jalan Tol Cipali terbagi menjadi enam seksi dan memiliki jumlah simpang susun (interchange) sebanyak tujuh buah yang meliputi SS Cikopo, Kalijati, Subang, Cikedung, Kertajati, Sumberjaya, dan Palimanan.

Modal sendiri

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pencairan kredit tahap pertama ini bisa dilakukan setelah LMS mampu memenuhi semua syarat administrasi.

Sesuai dengan persyaratan tersebut, LMS harus lebih dulu menggunakan modal sendiri untuk membiayai tahap awal proyek pembangunan Tol Cipali.

Kredit sindikasi untuk proyek pembangunan Jalan Tol Cipali ini merupakan salah satu kredit perbankan terbesar yang disalurkan untuk pembangunan jalan tol.

”Pencairan kredit ini merupakan bentuk dukungan perbankan terhadap pembangunan infrastruktur, khususnya pembangunan jalan tol di Tanah Air. BCA percaya, pembangunan jalan tol memiliki manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat,” katanya. (ARN/IDR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com