Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besaran Kupon Obligasi PNM 9,2 Persen

Kompas.com - 01/07/2013, 15:01 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mematok kupon untuk obligasi II PNM senilai Rp 1 triliun sebesar 9,2 persen.

Parman Nataatmadja, Direktur Utama PNM, mengatakan bahwa penerbitan obligasi ini untuk mendukung pengembangan bisnis perusahaan.

"PNM berhasil menerbitkan obligasi dan terjual 100 persen, di tengah dinamika pasar modal yang fluktuatif dan tren inflasi terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)," ujarnya dalam keterangan resminya, Senin (1/7/2013).

Sebesar 60 persen dari dana hasil obligasi akan digunakan sebagai modal kerja dan sisanya sebesar 40 persen untuk refinancing pinjaman.

Lembaga pemeringkat Pefindo menetapkan peringkat A untuk Obligasi II PNM Tahun 2013 dengan prospek stabil.

PNM merupakan BUMN lembaga keuangan non-bank dengan fokus bisnis pada pemberian kredit dan bantuan teknis untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Kami berkomitmen untuk mengembangkan sektor UMKM sehingga bisa memberikan kesejahteraan lebih bagi masyarakat," ujar Parman.

Hingga akhir Mei 2013, PNM telah mendirikan 22 kantor cabang, 95 kantor regional (klaster), dan 572 kantor unit layanan modal mikro (ULaMM), menjangkau sekitar 2.759 kecamatan hampir di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, perseroan mematok target indikatif kupon obligasinya sebesar 8,25 persen-9,25 persen. Bunga pokok obligasi dibayarkan setiap tiga bulan, dan pembayaran pertama dilakukan pada 9 Oktober. Adapun jatuh tempo obligasi pada 9 Juli 2018.

Secara kumulatif, total penyaluran pinjaman ke sektor UMKM sejak 2008 hingga saat ini sudah mencapai Rp 8,5 triliun, mencakup 150.000 nasabah.

Perseroan menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 3,3 triliun pada tahun ini, atau naik 17,8 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 2,8 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com