Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mendung" Masih Gelayuti IHSG

Kompas.com - 03/07/2013, 08:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar saham domestik dinilai masih akan dilingkupi oleh sentimen negatif pada transaksi hari ini. Menurut Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto, dari faktor regional, perlambatan pertumbuhan manufaktur di kawasan Asia yang dimotori oleh China telah menekan pasar saham.

Sedangkan dari domestik, sentimen negatif dipicu oleh revisi angka pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia tahun ini menjadi 5,9% dari proyeksi sebelumnya 6,2%.

Selain itu, Bank Dunia juga memperkirakan inflasi Indonesia akhir tahun ini akan melonjak mencapai 9% pasca kenaikan harga bahan bakar mimyak (BBM). Kombinasi faktor eksternal dan internal tersebut mengindikasikan meningkatnya resiko pasar.

"Kondisi ini membuat pelaku pasar menginginkan diskon lebih besar yang memicu terjadi koreksi harga saham sektoral," kata David, Rabu (3/7/2013).

David memperkirakan, IHSG akan bergerak variatif di teritori negatif dalam volume yang tipis. IHSG bergerak dengan support di posisi 4.620-4.670 dan resisten di level 4.780-4.820. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan diantaranya saham BBKP dan RALS, masing-masing pada posisi buy.

Selain itu, saham WSKT, WIKA, INDF dan ASSA, masing-masing pada posisi trading buy, saham INDY dan KIJA pada posisi buy on weakness, serta saham KLBF pada posisi sell on strength.

Analis Trust Securities Reza Priyambada menambahkan, pelaku pasar bersikap menahan diri menjelang rilis data pemesanan barang-barang pabrik AS.

Investor masih mencoba memperhitungkan proses pemulihan ekonomi AS dengan rencana the Fed yang akan mengurangi program stimulusnya. Selain itu, pelaku pasar juga sedikit merespon negatif rilis PMI Construstion Inggris yang lebih rendah dari estimasi.

Reza memperkirakan, IHSG akan berada pada support 4.696-4.713 dan resisten di posisi 4.783-4.815. Untuk saham yang dapat dipertimbangkan, Reza merekomendasikan antara lain saham  SMGR dan WIKA masing-masing pada posisi trading buy, serta saham MAIN dan LPKR masing-masing pada posisi buy on weakness. (Dea Chadiza Syafina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com