Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Portofolio Temasek Meningkat

Kompas.com - 04/07/2013, 16:16 WIB
Anastasia Joice

Penulis


SINGAPURA, KOMPAS.com - Pengelola investasi Singapura Temasek Holdings mengumumkan nilai portofolio mereka mencapai 215 miliar dollar Singapura hingga 31 Maret 2013. Nilai ini naik 17 miliar dollar Singapura dari sebelumnya 198 miliar dollar Singapura pada tahun sebelumnya.

Demikian keterangan tertulis dari S Dhanabalan, Chairman Temasek di Singapura, Kamis (4/7/2013).

“Tahun lalu, ada beberapa pertanda bahwa perekonomian global akan membaik. Risiko krisis finansial global sedikit berkurang, tetapi risiko structural belum sepenuhnya terpecahkan. Walaupun terjadi keguncanngan selama satu dekade terakhir ini, nilai portofolio Temasek sudah berlipat tiga dalam dollar Singapura dari hanya 61 miliar dollar Singapura pada Maret 2003 ketika epidemi SARS menghantam Asia. Kami meningkatkan eksposure di Amerika Utara dan Eropa, sementara Asia tetap menarik sebagian besar investasi kami. Kami tetap mengutamakan Asia dan optimistis dengan pertumbuhan kawasan pada jangka panjang,” kata Dhanabalan.

Temasek menjadi investor yang aktif dalam satu dekade terakhir ini. Total nilai investasi mencapai 159 miliar dollar Singapura. Investasi terbaru yang dibuat setelah Maret 2003 memberikan imbal hasil yang disetahunkan sebesar 20 persen dalam 10 tahun terakhir ini.

Investasi ini antara lain antara lain adalah tambahan investasi di perusahaan-perusahaan yang sebelumnya telah dimiliki seperti DBS dan CapitaLand. Sementara portofolio Temasek yang lebih dahulu seperti kepemilikan pada SingTel dan Singapore Airlines memberikan imbal hasil tahunan sebesar 16 persen.

“Kami terus berinvestasi pada sektor-sktor yang mendukung transformasi ekonomi dengan potensi pertumbuhan jangka panjang di Asia dan kawasan lain,” kata Dhanabalan.

Secara geografis, investasi Temasek di Singapura menempati porsi terbesar, sebesar 30 persen, dan China 23 persen berdasarkan aset. Sementara investasi di Amerika Utara dan Eropa bertumbuh 12 persen selama tahun ini, dengan investasi pada sektor energy dan sumber daya alam, serta sektor lain seperti pada Evonik, sebuah perusahaan kimia Jerman.

Investasi pada pasar berkembang seperti pembelian saham pada PT Matahari Putra Prima Tbk, operator hypermarket di Indonesia juga investasi pada Halkbank, sebuah bank di Turki yang melayani perbankan untuk usaha kecil menengah.

“Kami berfikir dan bertindak sebagai pemilik portofolio Temasek. Kami hampir seluruhnya berinvestasi pada saham. Hal itu berarti akan banyak menghadapi volatilitas, seperti yang telah terlihat dalam 10 tahun terakhir ini. Kami bersiap untuk menghadapi guncangan di pasar karena dengan berinvestasi pada saham berarti kami mengharapkan tingkat imbal hasil yang tinggi dalam jangka panjang,” ujar Ho Ching, Direktur Eksekutif dan CEO Temasek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

Work Smart
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com