Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Gejolak Mesir ke Harga Minyak Indonesia

Kompas.com - 08/07/2013, 11:20 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Chatib Basri ikut angkat bicara soal kisruh perpolitikan di Mesir yang akan berdampak ke harga minyak mentah dunia dan sekaligus juga akan berdampak ke harga minyak mentah (ICP) di Indonesia.

Chatib mengaku kondisi kisruh di Mesir memberikan tekanan harga minyak mentah Indonesia sedikit naik dari 99 dollar AS per barel menjadi 101 dollar AS per barel.

"Tapi jangan terlalu cepat menyimpulkan ICP kita. Kita lihat perkembangan di beberapa waktu dulu. Kalau lihat konfigurasi produksi minyak 2014, ada kemungkinan produksinya meningkat. Jadi nanti sejauh mana efek politiknya, kita mesti lihat dulu beberapa waktu," kata Chatib saat ditemui di kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Senin (8/7/2013).

Namun Chatib belum bisa memprediksi harga minyak Indonesia akan bergerak hingga level berapa akibat krisis Mesir yang terus bergejolak tersebut. Chatib memilih untuk menunggu terlebih dahulu sambil mempersiapkan kemungkinan terburuk bagi harga minyak mentah di dalam negeri.

Untuk dampak ke pasar finansial, Chatib juga menjelaskan bahwa tidak ada dampak yang signifikan. "Efeknya tidak bisa lihat hanya hari itu. Karena pasar bereaksi seketika. Kemuian kalau lihat suplainya cukup banyak maka kembali normal. Saya tidak mau cepat-cepat bilang harga ICP akan naik, nanti ternyata cuma beberapa hari," tambahnya.

Berdasarkan harga minyak mentah dunia di pasar WTI seperti yang dikutip dari Bloomberg, harganya sudah mencapai 103,49 dollar AS per barel. Nilai itu naik 0,27 dollar AS (0,26 persen). Nilai itu untuk pengiriman pada 13 Agustus 2013. Sementara target ICP di APBN Perubahan 2013 masih sebesar 108 dollar AS per barel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com