Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Domestik Kerek Dollar AS Tembus Rp 10.000

Kompas.com - 15/07/2013, 13:47 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah hari ini telah menembus level Rp 10.000 per dollar AS, tepatnya di posisi Rp 10.024 per dollar AS.

Ekonom BNI Ryan Kiryanto mengatakan, ada berbagai sebab nilai tukar rupiah terus melemah. Kebijakan yang telah diberlakukan, tetapi tidak mendongkrak kinerja positif pasar uang dan pasar modal memungkinkan pelemahan rupiah bisa terjadi.

"Ada lima sebab terkait pelemahan rupiah saat ini, bahkan hari ini sudah menembus level Rp 10.000 per dollar AS," kata Ryan kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (15/7/2013).

Pertama, Ryan menyebut rupiah melemah karena kinerja neraca pembayaran yang buruk. Memang untuk bulan ini, pemerintah belum mengumumkan neraca pembayaran Indonesia, tetapi diperkirakan masih defisit.

Kedua, koreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Indonesia dari semula 5,9-6,3 persen menjadi hanya 5,8-6,2 persen. Kemudian prediksi pemangkasan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari berbagai lembaga riset dunia hingga Bank Dunia.

Ketiga, koreksi pertumbuhan ekonomi China yang membuat ekspor Indonesia akan semakin tertekan. Keempat, kegaduhan di dalam negeri oleh berbagai isu seperti kaburnya narapidana di Lapas Tanjung Gusta, Medan.

Kelima, harga bahan kebutuhan pokok dan daging sapi yang melonjak dan hal ini menyebabkan sikap saling tuding antar-kementerian terkait.

"Jadi semua itu memberikan sentimen negatif untuk rupiah. Untuk pekan ini, posisi rupiah masih minim sentimen positif sehingga akan cenderung tertekan," tambahnya.

Senada dengan Ryan, ekonom Bank Mandiri, Destry Damayanti, mengatakan, pelemahan rupiah ini memang terdiri dari beragam faktor, khususnya dari regional. "Saat ini rupiah melemah karena pertumbuhan ekonomi China melambat," tambahnya.

Dari sisi domestik, memang saat ini masih diperlukan kebutuhan dollar AS yang tinggi untuk realisasi impor, membayar utang luar negeri dan pendapatan repatriasi. "Sementara itu persediaan dollar AS di pasar kan terbatas," tambahnya.

Berdasarkan kurs tengah BI, nilai tukar rupiah hari ini melemah menjadi Rp 10.024 per dollar AS, menurun dibanding akhir pekan lalu yang masih di level Rp 9.980 per dollar AS. Rupiah sepanjang bulan Juli 2013 ini melemah sebesar 0,9 persen dari bulan lalu atau 3,9 persen dari awal tahun ini. Rupiah hari ini ditransaksikan berkisar Rp 9.900-Rp 10.025 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com