Pasar daging juga akan diperluas hingga ke Bali dan Surabaya, dari saat ini yang masih terbatas di wilayah Jakarta.
Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro mengungkapkan, pasokan daging dinaikkan menjadi 14 ton per pekan. Sebelumnya, dalam 10 hari terakhir, perseroan berhasil menjual hingga 12,5 ton.
"Intinya kami bisa memberikan harga daging dengan harga yang kompetitif. Dengan contoh ini, pemerintah seharusnya bisa menyediakan harga daging yang murah," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (16/7/2013).
Dia mengklaim, dengan menjual daging sapi seharga Rp 70.000 per kg, RNI telah membantu pemerintah untuk menurunkan harga daging sapi meski tanpa kuota impor. Sekaligus, hal itu membantu mengurangi beban masyarakat yang selama 11 bulan terakhir terjerat oleh harga daging sapi yang tinggi.
"Jika saja para importir dan regulator punya komitmen yang sama, untuk menurunkan harga daging sapi secara konkret dan implementatif, sebenarnya tidak perlu Presiden SBY merasa kecewa dan marah karena tingginya kebutuhan pokok dan daging sapi," ujarnya.
Untuk daging sapi yang dijual di wilayah Jakarta, RNI mengambil dari sapi yang diternakkan oleh PTPN sehingga harga lebih murah lantaran bisa memangkas rantai produksi.
Untuk perluasan pasar ke Bali dan Surabaya, RNI akan mengambil pasokan dari sapi asal Lombok. "Kami menargetkan bisa menjual masing-masing 5 ton di dua wilayah tersebut," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.