Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Saran Dahlan, Ustaz Yusuf Mansur Hentikan Investasi Patungan

Kompas.com - 18/07/2013, 11:11 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ustaz Yusuf Mansur menghentikan sementara bisnis investasi yang selama ini dilakukan melalui patungan. Hal ini dilakukan setelah Yusuf mendapatkan masukan dari berbagai pihak, termasuk Menteri BUMN Dahlan Iskan, terkait legalitas Patungan Usaha.

"Untuk perbaikan ke depan, atas saran kawan-kawan ahli keuangan, administrasi, dan manajemen, terkait dengan legalitas Patungan Usaha, dan juga saran Bapak Menteri BUMN Dahlan Iskan, maka sementara pendaftaran keanggotaan Patungan Usaha dihentikan dulu," kata Yusuf Mansur seperti dikutip dari laman PatunganUsaha.com di Jakarta, Kamis (18/7/2013).

Yusuf mengatakan, bisnis Patungan Usaha tersebut akan dibuka kembali dalam bentuk yang baru. Ke depan, pihaknya akan membuat usaha dengan legalitas yang mengikuti peraturan pemerintah. Sebagai alternatifnya, bentuk Patungan Usaha ke depan adalah non-public listed company.

"Dengan konsep baru bagi Patungan Usaha yang ditawarkan kawan-kawan dan Pak Menteri, saya yakin jangkauannya akan lebih luas, lebih menarik, dan legal," sebutnya.

Mengenai proyek Hotel Siti, nama dari hotel Patungan Usaha, Yusuf mengatakan akan dilanjutkan dengan skema perbankan biasa (menggunakan dana perbankan) karena dana untuk take over dan finishing pekerjaan dari dana Patungan Usaha masih jauh dari mencukupi.

"Insya Allah sudah ada beberapa bank yang siap untuk melanjutkan proyek hotel ini. Akan halnya dana yang sudah masuk, tetap akan dilaksanakan apa-apa yang sudah disampaikan di penawaran terdahulu," tambahnya.

Yusuf menjelaskan bahwa Hotel Siti, selain tetap untuk melayani jemaah haji dan umrah, dalam waktu dekat pun akan dipasarkan sebagai kondotel.

Seperti diberitakan, Yusuf Mansur memiliki program investasi yang memiliki prinsip mengumpulkan dana dari masyarakat dan kemudian dikelolanya melalui dua skema usaha investasi.

"Patungan Usaha bayarnya (investasinya) Rp 12 juta per orang, sedangkan untuk Patungan Aset Rp 2 juta per orang," ujar Yusuf seperti dikutip Kontan, Kamis (19/4/2013).

Yusuf menjelaskan, dana investasi dari Patungan Usaha digunakan untuk mengakuisisi sebuah hotel dan apartemen. Lokasi hotel dan apartemen itu berlokasi di dekat Bandara Soekarno-Hatta.

Saat ini, Yusuf mengaku sudah membeli sebuah hotel dari dana yang dikumpulkan dari masyarakat, yang kebanyakan adalah jemaahnya itu. "Saya sudah akuisisi Hotel Topas senilai Rp 180 miliar," ujar Yusuf.

Rencananya, Yusuf akan mengembangkan hotel itu menjadi hotel untuk para peserta haji dan umrah tiap tahunnya. Sementara itu, imbal hasil yang diperoleh investor mengacu pada keuntungan usaha. Artinya, jika usaha hotel tersebut menguntungkan, maka investor akan diberikan keuntungan sesuai dengan nilai investasinya.

Untuk Program Patungan Aset, pihaknya membelikan sebuah tanah kosong. Dalam proyek perdana program investasi ini, Yusuf telah menggunakan dana masyarakat untuk membeli tanah seluas 4,7 hektar (ha) yang berlokasi di dekat Bandara Soekarno-Hatta, tidak jauh dari Hotel Topas tersebut.

Yusuf bilang, imbal hasil Patungan Aset ini dari kenaikan aset. Adapun imbal hasil Patungan Usaha berasal dari bagi hasil keuntungan usaha.

Kedua program (Patungan Aset dan Patungan Usaha) ini, kata Yusuf, langsung diurus oleh dirinya sendiri. Tak tanggung-tanggung, berdasarkan situsnya, usaha investasi milik Yusuf Mansur sudah menampung ribuan investor yang sudah terkonfirmasi.

Peserta yang ikut kedua program investasi ala Yusuf Mansur ini tak hanya datang dari Jabodetabek, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia. Dalam hal tersebut, dia menamakan dirinya sebagai wali amanah (trustee) dalam kedua lini bisnis tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com