Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Gelontori Pasar Daging Sapi Impor

Kompas.com - 22/07/2013, 11:37 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pasar-pasar tradisional di Jakarta, Senin (22/7/2013), mulai dibanjiri daging sapi dari Australia. Hal ini dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menstabilkan harga daging yang masih tinggi pada pekan kedua Ramadhan.

"Sebenarnya, barometer harga itu ada di Jabodetabek, tapi paling tinggi di Jakarta. Jadi memang ini dulu yang memang kita geber," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Sri Agustina hari ini.

Salah satu distributor, PT Tanjung Unggul Mandiri, sebut Sri, hari ini menggelontorkan 200 ekor sapi untuk didistribusikan ke pasar Ciputat, Cipete, Pasar Blok A Kebayoran Lama, dan sebagainya.

Sementara itu untuk daging beku diluncurkan di 22 titik di wilayah DKI. Lima wilayah Jakarta masing-masing 4 titik, sisanya di Pasar Jatinegara dan pasar murah di Kantor Walikota Jakarta Pusat.

"Kalau yang daging segar disalurkan ke pasar-pasar tradisional melalui pedagang pasar tradisional. Jadi mereka menjual karkas Rp 66.000 per kilogram, yang selama ini Rp 78.000 per kilogram," jelas Sri.

Sedangkan untuk daging beku didistribusikan di pasar-pasar murah, yang ada di kelurahan-kelurahan.

Sri mengatakan kebutuhan daging sapi di DKI Jakarta kisaran 50.000 ton perbulan. Permintaan naik hingga dua kali lipat jelang Lebaran, untuk seluruh wilayah Jabodetabek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com