Menteri Keuangan M Chatib Basri di Jakarta, menyatakan, depresiasi rupiah adalah 3,4 persen. Ini tidak lebih buruk dibanding yang terjadi misalnya terhadap rupee India dan China. Artinya depresiasi rupiah masih sejalan dengan pergerakan kurs di kawasan.
Indeks saham, kata Chatib, secara year to date masih positif, yakni 9,8 persen. Ini lebih tinggi daripada Singapura dan Thailand. ”Jadi sebetulnya tidak perlu ada kepanikan. Dan dengan rupiah ke arah Rp 10.200, yield kita sudah mulai menurun dari 8,3 persen ke 7,8 persen. Bahkan sempat di 7,4 persen. Artinya asing sudah mulai masuk lagi,” kata Chatib.
Pada saat yang sama, Chatib melanjutkan, eksportir sudah mulai menyuplai dollar-nya. Sementara di pasar valuta orang sudah mulai menjual dollarnya. Ini menunjukkan bahwa Indonesia relatif sudah lebih stabil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.