Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Investor Asing Akan Tanamkan Modal di Indonesia

Kompas.com - 26/07/2013, 11:29 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menetapkan lima Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk pengembangan perekonomian di masa mendatang. Sejumlah investor besar akan berinvestasi di kawasan tersebut.

Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah telah membentuk lima kawasan ekonomi khusus (KEK) yaitu kota Bitung Sulawesi Utara, Palu Sulawesi Tengah, Mandalika Lombok, kawasan Maloy Trans Kalimantan Economic Zone (TKEZ) di Kalimantan Timur dan Tanjung Api-api Palembang.

"Tapi dari lima KEK tersebut, diperkirakan yang akan kita berikan izin untuk KEK adalah Palu dan Bitung," kata Hatta saat konferensi pers di kantornya, Jumat (26/7/2013).

Hatta menambahkan, pemilihan dan penetapan dua KEK tersebut disebabkan karena dua kawasan ini paling siap. Bahkan untuk pembangunan jalan tol Bitung juga akan segera dilakukan di tahun ini.

Hatta optimistis bisa segera melakukan tender untuk pembangunan tol Bitung ,yang dijadwalkan mulai dibangun pada Januari 2014. Untuk dana pembangunan tol tersebut akan melalui mekanisme Viability Gap Fund (VGF).

"Perusahaan-perusahaan yang akan investasi di kawasan itu juga sudah siap," tambahnya.

Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Luky Eko Wuryanto menambahkan untuk pengembangan perekonomian di Palu, pemerintah mencatat ada sedikitnya enam investor besar yang akan berinvestasi ke sana. Nilainya sekitar Rp 40 triliun.

"Enam itu perusahaan besar, tapi perusahaan yang kecil banyak. Yang utama itu masuk ke sektor smelter untuk nikel, logistik, karet, elektronik dan industri alat berat," kata Luki.

Diajuga menambahkan, bahwa sekitar lima BUMN dari China juga berinvestasi di daerah ini, khususnya akan berinvestasi di kelistrikan, pengembangan logistik dan smelter nikel. Sementara di Bitung, pemerintah mencatat ada lima perusahaan besar yang akan berinvestasi dengan dana sekitar Rp 12-13 triliun.

Sektor yang akan dikembangkan di sana adalah farmasi, industri logistik dan perikanan hingga logistik alat penambangan. Di sisi lain, pemerintah mengharapkan akan segera memberikan izin berupa Peraturan Pemerintah (PP) terhadap dua KEK tersebut.

"Mudah-mudahan kalau PP keluar tahun ini ya bisa ditetapkan. Artinya tahun depan, mereka sudah bisa membangun," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com