Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bakal Buat Pulau Karantina Sapi

Kompas.com - 26/07/2013, 21:43 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kementerian Perdagangan berencana akan membuat sebuah tempat karantina sapi di sebuah pulau. Hal ini dikarenakan tidak adanya tempat karantina daging sapi impor di pelabuhan-pelabuhan.

Pulau itu akan menampung sapi hidup, sapi bakalan ataupun daging sapi impor serta sekaligus menjadi tempat pemotongan. Tidak ada masyarakat ataupun perumahan di pulau tersebut.

"Kita ingin membuat pulau karantina, nanti minta bantuan ahli dimana sapi akan masuk ke sana semua. jadi keluar sudah dalam bentuk segar, artinya sudah dipotong. Atau juga sapi hidup atau sapi bakalan," kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi di Gedung Kementerian Perdagangan, Jumat (26/7/2013).

Bayu mengatakan, melihat beratnya beban yang ada di pelabuhan saat ini, sangat memungkinkan untuk merealisasikan wacana tersebut. Karena tidak ada satu pun pelabuhan di Indoneaia yang mempunyai tempat karantina untuk menyimpan daging di dalam pelabuhan.

Tempat karantina daging itu penting, mengingat daging merupakan sebuah produk yang harus segera disebar. Daging tidak boleh terlalu lama disimpan karena dapat basi.

Sementara itu melihat semrawutnya akivitas pelabuhan Tanjung Priok,  daging impor yang masuk lewat pelabuhan utama ini menjadi tersendat.

Bayu menambahkan, pihaknya juga akan mempertimbangkan pelabuhan di Surabaya sebagai basis tempat karantina daging impor, akan tetapi peralatan yang dibutuhkan untuk karantina, seperti cold storage belum tersedia.

"Kita ingin pelabuhan-pelabuhan yang tidak punya beban agar dibangun karantina. Lampung, Banten itu alternatif yang bisa dipertimbankan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com