Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Terlibat Kartel, Gita Mengaku Namanya Tercemar

Kompas.com - 27/07/2013, 12:41 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengaku namanya tercemar akibat tudingan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bahwa dirinya terlibat kasus kartel bawang putih periode Januari-Maret 2013.

"Sangat tercemar (nama saya), karena ini sudah menyebar di Twitter, di media bapak ibu sekalian tanpa bukti. Kita kan punya hak untuk klarifikasi, tapi ini diberitakan dulu baru klarifikasi secara publik," kata Gita selepas buka bersama di kantornya, Jumat (26/7/2013).

Gita mengklaim semua proses Surat Persetujuan Impor (SPI) telah memenuhi prosedur, apalagi proses pemberian Izin Importir (IT). Menurut Gita, perpanjangan izin ke 19 importir tersebut juga telah memenuhi prosedur karena masih sesuai waktu pengirimannya.

Dalam hal ini, perpanjangan impor tersebut masih sesuai batas yang diberikan pemerintah yaitu pada periode hingga Maret 2013. Namun dalam hal ini, KPPU menuding ada permainan memberikan persetujuan ke importir untuk impor bawang putih lagi.

"Jadi saya sudah cek, ini belum melewati kadaluarsa. Kita siap mempertahankan argumentasi, apapun yang ditudingkan KPPU," tambahnya.

Di sisi lain, Gita juga sudah melakukan somasi ke KPPU termasuk melakukan somasi ke investigator Penuntut KPPU, Muhammad Nur Rofik yang telah berani menuding Kementerian Perdagangan dan namanya untuk terlibat dalam kartel bawang putih ini.

"Ini kita balik lagi ke prosedur. Majelis ketua KPPU belum ketemu kita. Mereka sudah ambil keputusan, mengatasnamakan saya lagi. Saya rasa kalau bisa KPPU harus lebih bijaksana ke depan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com