Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mebel Impor Serbu Indonesia

Kompas.com - 29/07/2013, 08:10 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pesatnya pertumbuhan ekonomi domestik membuka celah bagi kehadiran mebel impor di pasar lokal. Nilai impor mebel pun semakin tinggi tiap tahunnya.

Ketua Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahjono menuturkan, tingginya nilai impor mebel antara lain dipicu oleh pertumbuhan konsumen kelas menengah. Akibatnya, "Secara volume impor mebel terus naik," tutur dia, akhir pekan lalu.

Ia bilang, pertumbuhan kelas menengah baru membuat bisnis pariwisata meningkat dan mendorong pembukaan bisnis hotel yang berongkos murah alias hotel budget.

Ambar bilang banyak pengelola hotel budget yang menggunakan mebel impor yang berharga miring. Maklum saja, produk mebel impor yang semula hanya masuk ke pasar premium kini mulai merambah pasar kelas menengah. "Mayoritas mebel yang digunakan jenisnya particle board yang terbilang murah," tutur Ambar.

Akibat tingginya impor mebel, Ambar memprediksi, produk mebel impor bakal menguasai 25 persen dari total pasar mebel nasional di tahun ini. Dalam hitungan Ambar, tahun ini pasar mebel nasional mencapai Rp 9 triliun. Artinya, produk mebel impor bisa meraup omzet sekitar 2,25 triliun pada 2013.

Dari sisi volume, Ambar bilang impor mebel tahun ini bisa tumbuh sekitar 30 persen dari tahun lalu. Angka ini jauh lebih besar ketimbang proyeksi volume penjualan mebel domestik 2013 yang sekitar 15 persen.

Ambar bilang produsen mebel lokal sulit bersaing dengan mebel impor karena biaya produksi yang semakin tinggi akibat kenaikan upah buruh dan harga energi. Ia bilang, pada semester I 2013 pengusaha mebel lokal harus menanggung kenaikan biaya produksi hingga 7 persen.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Ansari Bukhari, yakin, potensi mebel lokal untuk menguasai pasar domestik masih besar. Satu upaya pemerintah untuk mengamankan industri ini adalah membatasi ekspor rotan, yang merupakan bahan baku furnitur. "Kami juga mendorong berbagai instansi pemerintah untuk memakai mebel lokal," jelas dia. (Tendi Mahadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com