Seluruh indeks sektoral memerah, dengan pemimpin pelemahan adalah sektor pertambangan (-2,44 persen), dan diikuti oleh indeks sektor konsumer (-2,3 persen). Nilai transaksi juga tidak terlalu besar, yaitu sekitar Rp 3,12 triliun.
Transaksi sebesar itu terdiri dari transaksi di pasar reguler Rp 2,73 triliun, dan pasar negosiasi Rp 390,48 miliar. Investor asing membukukan total jual bersih (net sell) Rp379,27 miliar. Sementara itu di pasar regular, investor asing mencatatkan net sell Rp 334,58 miliar.
Saham-saham yang menjadi pencetak gain tertinggi adalah GDYR (2,17 persen), NIPS (3,97 persen), UNTR (0,60 persen), CPIN (1,75 persen), MNCN (1,66 persen), dan BFIN (2,17 persen).
Adapun saham-saham yang menjadi top losers adalah HMSP (-2,70 persen), UNVR (-3,49 persen), GGRM (-2,05 persen), MYOR (-2,12 persen), PTBA (-5,52 persen), dan INTP (-2,75 persen).
Kecuali indeks Straits Times Singapura yang mampu menguat tipis sebesar 0,03 persen, seluruh bursa di kawasan Asia Pasifik kompak memerah, dengan pelemahan terbesar adalah indeks Nikkei Jepang (3,32 persen) menjadi 13.661,13.
Para investor di Asia masih wait and see untuk melihat hasil pertemuan yang digelar oleh Bank Sentral Eropa terkait dengan kebijakan ekonomi dalam menanggulang krisis di zona euro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.