"Angka ini dibanding tahun lalu naik sekitar hampir 20 persen. Tahun lalu kita siapkan Rp 89 triliun, yang terserap Rp 86 triliun," kata Deputi Gubernur BI Ronald Waas di Jakarta, Selasa (30/7/2013) malam.
Ronald mengatakan, tahun ini terdapat lonjakan kebutuhan uang tunai, karena tahun ini ada program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dari pemerintah.
Dari Rp 103 triliun ini, diserap oleh wilayah Jakarta sekitar Rp 31 triliun. Sisanya, yakni Rp 72 triliun, diserap di daerah lain, yang terdiri dari Rp 20 triliun untuk wilayah Indonesia bagian timur dan Rp 50 triliun di Indonesia bagian barat. "Wilayah Indonesia bagian barat hanya meliputi Sumatera dan Jawa," ungkap Ronald.
Mengenai pecahan uang yang dibutuhkan, Ronald menyatakan daerah-daerah di luar kota besar membutuhkan uang pecahan kecil. Namun, hal sebaliknya terjadi di wilayah Kalimantan. "Khusus di Kalimantan karena banyak daerah pertambangan, mereka kebutuhannya malah uang pecahan yang agak besar. Pecahan Rp 20.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000," kata Ronald.
Realisasi uang tunai yang telah terserap sampai hari ini kira-kira 33,5 persen secara nasional. "Dari Rp 103 triliun, yang diperkirakan oleh BI sudah terserap 33,5 persen," tandas Ronald.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.