Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Gula Modern adalah Tonggak Sejarah bagi Indonesia

Kompas.com - 01/08/2013, 14:56 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Sudah 30 tahun lamanya Indonesia tidak pernah membangun pabrik gula (PG). Maka dari itulah, tatkala tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan menunjuk konsorsium PT Rekayasa Industri (Rekind) dan PT Weltes Energi Nusantara menjadi kontraktor pembangunan PG Glenmore di Banyuwangi, Jawa Timur, kesempatan untuk membuat tonggak sejarah Indonesia terbuka lebar. Ketiga BUMN Perkebunan tersebut adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, XI, dan XII. "Pabrik gula modern itu adalah milestone (tonggak sejarah) bagi Indonesia,"kata Direktur Utama Rekind M. Ali Suharsono di kantornya, kawasan Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (1/8/2013).

Dalam kesempatan itu, Rekind menyerahkan bingkisan perlengkapan sekolah untuk 155 murid sekolah mulai tingkat TK sampai dengan SMP. Dalam kesempatan tersebut, Rekind juga menyerahkan bantuan operasional pendidikan kepada TPA Ululu Albaab binaan Majelis Ta'lim Ulul Albaab Rekind.

Secara lengkap, PG Glenmore berlokasi di perkebunan tebu Kalirejo. Dengan nilai investasi sekitar Rp 1,5 triliun, PG Glenmore bakal rampung pembangunannya pada 2015 mendatang. Rekind, kata Ali, menjadi pemimpin konsorsium.

Indonesia, menurut hemat Ali memang memerlukan pabrik gula dengan teknologi modern. Dengan teknologi terkini, pabrik gula di dalam negeri akan mampu menjawab kesenjangan ketersediaan gula di Tanah Air. Catatan menunjukkan sampai dengan akhir 2012, produksi gula nasional berada di kisaran 2,3 juta ton. Kendati begitu, konsumsi gula nasional justru mencapai angka 4,3 juta ton. Alhasil, Indonesia mesti mengimpor gula untuk menutup selisih negatif sekitar 2 juta ton.

Selain modern, tutur Ali, 15 pabrik gula yang menurut rencana bakal dibangun hingga lima tahun ke depan juga mesti terintegrasi dengan pabrik pupuk organik, pakan ternak, serta pembangkit listrik tenaga biomassa (PTLBM). "Satu unit pabrik gula terintegrasi itu, lahan yang dibutuhkan sekitar 20.000 hektare," tutur Ali menambahkan.

Rinciannya, target PG Glenmore memproduksi gula kristal putih mulai dari 6.000 ton tebu per hari (TTH) hingga 8.000 TTH. Lalu, pabrik pupuk organik bakal dikenakan target produksi 90 ton per hari. Sementara, patokan produksi pabrik pakan ternak dan PTLBM masing-masing 300 ton dan 6 Mega Watt (MW) per hari.

Ali Suharsono menambahkan, selain di Jawa, akan ada pula pembangunan pabrik gula modern di Sumatera. "Yang saya dengar nanti juga akan dibangun pabrik gula modern di Provinsi Lampung oleh PTPN di sana,"demikian M.Ali Suharsono.

Teluk Lamong

Pada bagian selanjutnya, Ali menerangkan, Rekind juga menjalin kerja sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTGN) Teluk Lamong, Surabaya, dengan Pelindo III. Fokus pembangunan adalah peningkatan kapasitas pelabuhan peti kemas dan curah kering internasional. Pembangunan tersebut juga untuk mereduksi kepadatan lalu lintas antara Pelabuhan Tanjung Perak dan Terminal Teluk Lamong.

Nantinya, akan ada pula pembangunan terintegrasi Automated Container Transport (ACT) berupa kereta api monorel tanpa operator. Sementara, kedua pihak juga akan meninjau Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PPLTMG) demi menjamin tercukupinya pasokan listrik untuk proyek peningkatan kapasitas pelabuhan tersebut. Pemenuhan kebutuhan tahap pertama diharapkan terwujud pada Mei 2014. Lalu, pemenuhan kebutuhan dan pengembangan ultimate terealisasi pada 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com