Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grup Bosowa Rambah Bisnis Sekuritas

Kompas.com - 02/08/2013, 10:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bosowa Corporindo (Bosowa) terus memperkuat bisnis di sektor keuangan. Setelah menjalankan bisnis multifinance, asuransi ,dan perbankan, Bosowa kini mengembangkan jasa sekuritas melalui PT Bosowa Sekuritas.

Per 1 Agustus 2013, Bosowa Sekuritas merupakan nama baru dari PT Royal Trust Capital yang sebelumnya telah diambil alih oleh Bosowa.

Direktur Bosowa Corporindo Sadikin Aksa menjelaskan, pergantian nama dari Royal Trust menjadi Bosowa Sekuritas merupakan wujud komitmen kami dalam memperkuat bisnis kami di sektor keuangan.

“Bosowa Sekuritas akan memperkuat keberadaan kami di pasar modal sekaligus semakin memperkuat integrasi bisnis Bosowa di sektor keuangan yang sudah berjalan sangat bagus. Kami tis strategi ini akan mampu mendorong bisnis Bosowa Group sekaligus memaksimalkan bisnis yang ada baik di Indonesia Timur maupun nasional,” jelasnya dalam siaran pers, Jumat (2/8/2013).

Untuk memperkuat Bosowa Sekuritas, Bosowa telah meningkatkan modal disetor dari Rp 40 miliar ditahun 2011 menjadi Rp 90 miliar pada Juni 2013. Hingga semester I-2013, nilai transaksi di perusahaan ini mencapai Rp 5,17 triliun, meningkat 188,8 persen dari akhir tahun 2012 senilai Rp 1,79 triliun.

Di sisi lain, aset Bosowa Sekuritas juga tumbuh 84,2 persen dari Rp 98 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 180,69 miliar per Juni 2013. Untuk mendukung akselerasi bisnis Bosowa Sekuritas, tahun ini Bosowa Corporindo akan meningkatkan modal Bosowa Sekuritas hingga Rp 100 miliar.

Bosowa sejauh ini telah memiliki beberapa unit bisnis sektor keuangan, yakni Asuransi Bosowa Periskop, Bosowa Multi Finance, Sadira Finance, dan BPRS Dana Moneter. Selain itu Bosowa juga menjadi pemegang saham di Bank QNB-Kesawan Tbk dan Bank Bukopin Tbk.

Menurut Sadikin, perekonomian di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang terus bertumbuh merupakan salah satu target pasar Bosowa Sekuritas.

Munculnya sentra-sentra ekonomi baru akibat pemekaran wilayah telah menumbuhkan banyak pelaku usaha berskala menengah dan besar di KTI.

Potensi tersebut tentunya menjadi peluang bagi Bosowa Sekuritas untuk memperkenalkan dan mendorong pelaku usaha tersebut untuk masuk ke pasar modal.

“Banyak perusahaan di kawasan KTI yang memiliki potensi untuk masuk ke bursa efek baik melalui IPO ataupun penerbitan obligasi. Oleh karena itu, kami ingin Bosowa Sekuritas dapat mendorong pengusaha di KTI lebih akrab dengan pasar modal," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com