Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah PHK, Pemerintah Janji Susun Skema Pengupahan yang Stabil

Kompas.com - 17/08/2013, 13:55 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menginginkan pelaku industri padat karya tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya. Hal ini untuk memberi dorongan pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, pemerintah telah berdiskusi dengan asosiasi maupun perusahaan secara langsung untuk tidak melakukan PHK kepada karyawannya. Jika mampu melakukan hal tersebut, pemerintah akan memberikan insentif khusus bagi industri.

"Kami minta komitmen (industri) tidak ada PHK. Beberapa industri padat karya seperti sepatu, kesepakatannya tidak ada PHK. Itu komitmen mereka dan kita selama setahun ke depan," kata Hidayat saat ditemui di kantor Dirjen Pajak Jakarta, Jumat (16/8/2013) malam.

Imbal baliknya, kata Hidayat, industri ini meminta pemerintah untuk memberikan skema pengupahan yang stabil, yang tidak hanya menguntungkan bagi karyawan tapi juga tidak memberatkan bagi kalangan pengusaha ataupun industri.

Bagaimanapun, karyawan dan perusahaan sama-sama memerlukan satu dengan yang lain. Saat ini, jumlah industri padat karya mencapai 5 juta industri. Industri tersebut dengan jumlah karyawannya yang banyak memang rawan PHK, khususnya bila operasional perusahaan macet.

Untuk mencegah PHK tersebut, pihaknya sedang berdiskusi dengan Menteri Keuangan dalam merumuskan insentif. "Jadi ada tiga sampai empat opsi. Tapi ini tunggu finalisasi dari Menteri Keuangan," tambahnya.

Salah satu insentif yang akan diberikan adalah pajak karyawan dihapus dan ditanggung oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah juga memberi diskon pajak penghasilan (PPh) badan serta masih mengkaji kenaikan upah karyawan.

"Tapi ini masih dikaji, jadi besarannya akan ditentukan berdasarkan inflation rate plus berapa persen. Memang tentu tidak semua serikat buruh mau, tapi formula ini sedang kita buat," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com