Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelemahan Membayangi IHSG Awal Pekan

Kompas.com - 19/08/2013, 07:40 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Indeks Harga Saham Gabungan kembali diuji kekuatannya pada perdagangan awal pekan ini, Senin (19/8/2013). Tekanan jual yang cukup besar diperkirakan mewarnai pergerakan indeks sehingga indeks kembali rawan melemah.

Sentimen negatif datang dari gerak bursa global di akhir pekan lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 30,72 poin (0,20 persen) ke level 15.081,47. Indeks S&P 500 melempem 5,49 poin (0,33 persen) ke level 1.655,83. Indeks Komposit Nasdaq turun 3,34 poin (0,09 persen) ke level 3.602,78. Indeks Dow Jones mengalami koreksi mingguan terdalam, yakni sekitar 2,2 persen dalam sepekan ini. Hal itu merupakan koreksi terparah sejak Juni 2012. Sementara Indeks S&P 500 dan Nasdaq menderita kehilangan yang cukup dalam sejak Juni 2013.

Pada perdagangan akhir pekan lalu IHSG ditutup ambles 116,48 poin (2,49 persen) ke level 4.568,65 dengan jumlah transaksi sebanyak 9,1 juta lot atau setara dengan Rp 4,9 triliun. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 811 miliar dengan saham yang paling banyak dijual antara lain BBRI, ASII, TLKM, BMRI dan SMGR. Mata uang rupiah terdepresiasi ke level Rp 10.430 per dollar AS.

Riset Trust Securities memeringatkan investor mengantisipasi lanjutnya pelemahan indeks. Pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada level dukungan 4.555-4.586 dan resisten di 4.658-4.687. Berpola menyerupai evening star di bawah middle bollinger bands (MBB), MACD cenderung turun dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic downreversal mendekati area jenuh jual.

"Kondusifnya sentimen membawa IHSG di bawah target dukungan di level 4.642-4.672 support kami dan dapat mematahkan tren mendatar menjadi pelemahan," sebutnya.

Secara teknikal, menurut riset eTrading Securities, pelemahan IHSG akhir pekan lalu menghasilkan sinyal dead cross pada indikator stochastic. Untuk awal pekan ini diperkirakan IHSG akan melemah. Dengan level dukungan di 4.500 dan resisten di 4.700. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah BRMS, HRUM dan LPKR.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com