Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 19/08/2013, 09:18 WIB
|
EditorErlangga Djumena

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menyesalkan bila pemerintah terus menerus melakukan impor daging sapi beku untuk menstabilkan harga di pasar. Sebab, importasi tersebut tidak memberikan nilai tambah bagi peternak dalam negeri.

"Jadi kalau bicara level impor kita, yang buruk adalah impor daging beku. Ukurannya kita tidak dapat apa-apa," kata Rusman di Jakarta, akhir pekan lalu.

Rusman menambahkan, importasi daging sapi beku tersebut hanya akan menguras cadangan devisa negara dan tidak memberikan nilai tambah bagi peternak lokal ataupun industri yang ada di sekelilingnya.

Begitu juga dengan impor sapi potong. Rusman juga menyesalkan karena tidak ada nilai tambah sedikitpun, kecuali kegiatan pemotongan hewannya saja. Serupa juga dengan importasi daging sapi bakalan yang hanya bisa memberi nilai tambah berupa proses penggemukannya saja.

"Yang paling bagus kalau mau budidaya ya harus impor sapi betina produktif," tambahnya.

Keinginan Kementerian Pertanian untuk melakukan impor sapi betina produktif ini lantaran impor sapi betina yang telah dilakukan sebelumnya (yang juga dari Australia) ternyata kurang bagus. Pihaknya menemukan kasus berupa sapi betina tersebut hanya mampu melahirkan sekali lantas mandul.

"Pengalaman sebelumnya impor sapi betina itu setelah melahirkan sekali langsung mandul. Jadinya ya sapi potong lagi. Maunya kita kan bisa melahirkan sampai 5-6 kali. Saya tidak tahu apakah Kementerian Pertanian Australia enggan memberi sapi yang bagus-bagus," katanya.

Ia ingin ada tim khusus yang menyeleksi sapi betina produktif yang akan diimpor dari Australia tersebut. Sehingga bibit sapi yang akan diimpor ini merupakan bibit unggul yang mampu melahirkan sapi secara produktif dan sehat.

Rusman menyebutkan, Kementerian Pertanian ingin impor sapi betina produktif dari Australia sekitar 1 juta ekor di masa mendatang. Sehingga bila sapi tersebut melahirkan setiap tahun minimal satu ekor maka stok sapi betina produktif di dalam negeri akan bertambah.

Imbasnya, stok daging sapi di dalam negeri juga meningkat dan harga daging sapi di pasar akan relatif stabil.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+