Sementara itu, jika dibandingkan dengan nilai tukar rupiah di pasar non deliverable forward (NDF) untuk pengantaran satu bulan ke depan, posisi rupiah di pasar spot lebih premium 4,9 persen. Asal tahu saja, nilai tukar rupiah di pasar NDF untuk pengantaran satu bulan keok 1,3 persen menjadi 11.412 per dollar AS.
Pelemahan rupiah dipicu oleh kecemasan pelaku pasar bahwa kebijakan yang diambil Pemerintah Indonesia saat ini belum cukup untuk mengangkat kembali pamor rupiah.
Seperti yang diketahui, pada 2 Agustus lalu, Menteri Keuangan Chatib Basri menjelaskan, Indonesia akan menawarkan pemangkasan pajak bagi perusahaan berorientasi ekspor untuk mengerek penjualan luar negeri dan mengurangi defisit neraca perdagangan. Pada hari yang sama, Bank Indonesia (BI) juga mengumumkan sejumlah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan suplai mata uang asing.
"Kebijakan-kebijakan tersebut bertujuan untuk mengatasi isu struktural dalam jangka menengah-panjang. Sementara pelaku pasar mengharapkan kebijakan cepat dalam menghadapi pelemahan rupiah," papar Eric Alexander Sugandi, ekonom Standard Chartered Plc, kepada Bloomberg.
Dia menambahkan, bukan berarti kebijakan tersebut buruk. "Hanya saja, dampak dari kebijakan itu baru akan terasa setidaknya satu bulan ke depan," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.