Capt OS Samson yang mewakili orangtua korban mengatakan, aktivitas anak-anak mereka yang menjadi taruna sekolah tersebut di Filipina tidak jelas. Sementara uang pembayaran sekolah telah dibayarkan.
Samson mengaku telah menjadi korban praktik sekolah pilot abal-abal. Saat ini mereka juga mengurus pengembalian uang (refund) tersebut dengan menyewa seorang pengacara di negeri tersebut. "Jika upaya damai tak juga berhasil, akan ditempuh upaya hukum melalui jalur hukum," ujar Samson dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (26/8/2013).
Samson menceritakan, mereka akhirnya mengetahui anak-anak mereka menjadi korban penipuan setelah mendapatkan laporan anak-anak mereka tidak melakukan kegiatan selayaknya sekolah pilot. Kemudian beberapa orangtua juga melakukan pengecekan ke lokasi dan melakukan audiensi ke sejumlah pihak di Filipina.
"Ternyata berdasarkan laporan, sekolah tersebut juga tidak jelas dan kami merasa dirugikan baik secara materi, citra, dan masa depan anak-anak kami," ujarnya. (Hendra Gunawan )
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.