Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakjelasan Pengupahan Bikin Investor Padat Karya Ragu

Kompas.com - 29/08/2013, 11:31 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), M Azhar Lubis, menilai ketidakjelasan pengupahan membuat investor khususnya sektor manufaktur bimbang.

"Iya dong (ragu), khususnya yang padat karya jelas (ragu)," kata Azhar di Jakarta, Rabu malam (28/8/2013).

Azhar mengatakan, investor melihat kondisi yang terjadi saat ini, di mana sejumlah pabrik mengalihkan usahanya keluar dari Jawa Barat dan Jakarta. Bahkan sebagian tutup. Selisih upah yang lebih murah di Jawa Tengah dan Jawa Timur dibanding Jawa Barat dan Jakarta, sangat terasa bagi industri padat karya.

"Katakanlah buruhnya 1.000 orang. Kalau 1.000 kemudian selisih (upah) Rp 300.000, itu kan sudah Rp 300 juta. Hanya untuk UMP aja itu loh," lanjutnya.

Azhar mengatakan sektor padat karya relatif rawan bergejolak jika dihadapkan dengan kenaikan UMP. Oleh karenanya, ia berpendapat perlu ada formula kenaikan yang tak hanya mengakomodasi kepentingan buruh eksisting, namun juga pengusaha dan calon angkatan kerja baru.

"Pak Hi (MS.Hidayat, Menperin) kan sudah bilang perlu sebetulnya formulasi kenaikan UMP. Tidak tiba-tiba tahun ini naiknya 40 persen," kata Azhar.

"Itu sebetulnya susah bagi perusahaan. Apakah kita akan tetap begitu, apalagi sudah banyak padat karya yang tutup," lanjutnya.

Ia berharap, pemerintah segera memutuskan aturan main pengupahan. Pasalnya, diakui Azhar, sektor manufaktur masih menjadi primadona investasi. "Sektor yang banyak dilirik sampai sekarang ini, lebih dari 50 persen itu di industri manufakturing, termasuk farmasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com