Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMGR Siapkan Rp 500 Miliar untuk "Buy Back" Saham

Kompas.com - 29/08/2013, 13:16 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan menggandeng dua sekuritas BUMN terkait rencana beli kembali (buyback) saham. Hal ini untuk mengantisipasi pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir-akhir ini.

Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan, perseroan memang masih belum bisa memutuskan apakah akan buyback saham atau tidak. Namun rencana ini masih dikaji baik oleh tim manajemen sekaligus sekuritas.

"Kami masih melihat perkembangan market, dalam satu atau dua hari ini kita lihat lagi keadaannya. Jika turun jauh, kita buyback, tapi kalau naik, kita tidak jadi buyback. Kita akan gandeng Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas," kata Dwi saat ditemui di kantor MNC Tower Jakarta, Rabu (28/8/2013) malam.

Akhir pekan lalu, harga saham SMGR masih berada di level Rp 13.450 per saham. Harga saham perseroan pernah di level terendah di pekan ini di level Rp 11.450 per saham pada Rabu (28/8/2013) pukul 11.45 wib.

"Kas kami masih kuat, per semester I-2013 ada sekitar Rp 3 triliun, itu cukup. Kami telah siapkan Rp 200 miliar-Rp 500 miliar untuk buyback," ujar dia.

Sekretaris Perusahaan Semen Indoensia Agung Wiharto menambahkan, saat ini manajemen sedang mempelajari isi dari peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya terkait dibolehkannya aksi buyback saham bila terjadi penurunan IHSG.

"Dalam melaksanakan buyback, kita punya ketentuan batas penurunannya dan saat ini sedang dikaji terkait kapan harus melakukan buyback dan diharga berapa saham Semen Indonesia akan kami buy back," kata Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com