"Global warming ini bukanlah sesuatu yang akan datang 10 sampai 20 tahun. Fenomena tersebut sudah di depan mata dan sudah kita rasakan. Itu dapat mempengaruhi supply and demand di bidang pangan. Dengan perubahan iklim yang acak akan mengakibatkan kekurangan suplai," kata Hatta saat membuka Expo Nasional Inovasi Perkebunan di Jakarta Convention Center, Jumat (30/8/2013).
Ia berharap masyarakat mau berkomitmen untuk mengurangi emisi gas karbon. Hal ini seiring dengan komitmen pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kawasan green economy hingga 2020.
Hatta menganggap, perkebunan kelapa sawit ini juga mampu mengurangi gas karbon yang ada. Hatta mencatat bahwa perkebunan kelapa sawit ini mampu menyerap karbon lebih banyak dibanding hutan tropis.
"Nantinya pendekatan ilmu pengetahuan di bidang perkebunan ini harus ditingkatkan, seiring dengan inovasi yang ada. Hanya dengan inovasi, kita bisa merubahnya menjadi keunggulan kompetitif," tambahnya.
Hatta ingin agar ke depan masyarakat mau melakukan kegiatan hilirisasi produk perkebunan. Hal ini tidak hanya memberikan nilai tambah di produk perkebunan tapi juga bisa meningkatkan perekonomian negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.