Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Rate Naik, Kredit Bank Akan Melambat

Kompas.com - 30/08/2013, 14:54 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan akan melambat seiring dengan kebijakan menaikkan suku bunga acuan BI (BI rate) sebesar 50 bps menjadi 7 persen.

"Menaikkan bunga akan langsung berdampak ke bank-bank yang tumbuh masih tinggi. Mereka akan langsung merespon dengan penyesuaian pertumbuhan kreditnya," kata Agus saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (30/8/2013).

Ia menambahkan, pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir tahun ini diperkirakan hanya 18-20 persen. Padahal sebelumnya, BI menargetkan pertumbuhan kredit perbankan sekitar 23-24 persen.

Meski menaikkan suku bunga acuan, Agus yakin bahwa pertumbuhan kredit perbankan juga akan berjalan normal, meski lebih rendah. Begitu juga dengan rencana pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan berada di kisaran 5,8-6,2 persen.

"Tapi biasnya ke bawah. Secara umum ekonomi kita tetap terkendali, meski kita juga harus waspadai ekonomi dunia," tambahnya.

Sudah lebih dari 1,5 tahun ini, kata Agus, BI sudah melakukan pengawasan terhadap perekonomian dunia. Dengan kondisi gejolak perekonomian dunia yang belum pasti ini, BI siap merespon dengan berbagai kebijakan untuk menjaga stabilitas perekonomian domestik.

Di tempat berbeda, Menteri Perekonomian Hatta Rajasa berharap sektor investasi tidak akan mengalami penurunan akibat kenaikan BI rate ini.

"Saya kira tidak akan mengurangi minat investasi dengan kenaikan BI rate. Saya harapkan tetap ada ekspansi yang cukup di perkreditan," kata Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com