Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Rate Naik, Perbankan Masih Aman

Kompas.com - 30/08/2013, 19:16 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia menganggap tekanan di perbankan dalam negeri masih aman, meskipun bank sentral baru saja menaikkan suku bunga acuannya (BI rate) sebesar 50 bps menjadi 7 persen.

Dalam 2 bulan terakhir, bank sentral memang menaikkan level BI rate sebesar 125 bps, yaitu Juni 25 bps, Juli 50 bps dan Agustus ini kembali naik 50 bps.

"Memang ada kenaikan BI rate dan lain-lain, tapi tidak akan membuat tekanan yang mengkhawatirkan di perbankan kita," kata Agus saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (30/8/2013).

Ia menambahkan, bank sentral telah melakukan pengujian (stress test) ke semua perbankan dalam negeri, baik bank nasional, bank perkreditan rakyat, bank syariah hingga bank asing yang beroperasidi Indonesia.

Setelah adanya paket kebijakan baru ini, tidak ada bank yang dianggap bermasalah atau masuk dalam pengawasan bank sentral. Memang, kata Agus, kondisi perbankan dalam negeri ini tidak bisa dibandingkan dengan perbankan luar negeri. Tapi dia mengaku kondisi perbankan dalam negeri masih sehat dan aman.

"Bank masih punya rasio modal yang baik, rasio kredit bermasalah (NPL) rendah dan likuiditas baik. Kita bersama pemerintah akan terus menjaga perekonomian ini," jelasnya.

Agus menilai dengan kenaikan BI rate ini, memang berimbas pada pertumbuhan kredit perbankan yang sedikit melambat. Hingga pertengahan Agustus 2013, pertumbuhan kredit hanya 19,6 persen (yoy).

Dari sisi inflasi, BI memperkirakan inflasi hingga akhir tahun akan mencapai 9-9,8 persen. Sementara nilai tukar rupiah akan bergerak di level Rp 10.000-10.200 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com