Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Optimis Bursa Timah Bisa Perbaiki Harga

Kompas.com - 30/08/2013, 19:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pedagangan RI, Gita Wirjawan, optimis peluncuran bursa timah pada Jumat (30/8/2013), mampu memperbaiki harga komoditas tersebut yang terpuruk cukup dalam, di bawah 20.000 dolar AS per ton beberapa bulan terakhir.

"Kita sebagai negara produsen produk dalam skala besar, berarti enggak ada alasan kita tidak bisa menentukan harga," kata Gita dalam konferensi pers usai peluncuran di Jakarta, Jumat (30/8/2013).

Gita mengatakan, peluncuran transaksi fisik timah batangan menjadi momentum yang tepat di tengah menguatnya dollar AS. Hal itu lanjut dia, untuk meningkatkan nilai ekspor timah Indonesia dengan daya saing yang lebih kompetitif.

Dari data Kemendag, pada periode Januari-Mei 2013 volume ekspor timah mencapai 43.900 ton atau senilai 965,5 juta dollar AS. Sementara itu, jumlah ekspor pada 2012 mencapai 100.876 ton, dengan tujuan antara lain Singapura (68 persen), Malaysia (13 persen), dan China (5 persen).

Hadirnya bursa timah Indonesia direspons positif oleh pasar. Halitu terlihat setelah 7 menit pertama usai peluncuran, sudah terjual sebanyak 5 lot timah jenis TINPB300 atau setara 25 ton, dengan harga 21.510 dolar AS per ton.

"Mudah-mudahan dengan telah terjadinya transaksi lebih dari 500 ribu dolar AS di tujuh menit pertama tadi, bisa mencerminkan kristalisasi harga timah ke depan," imbuhnya.

Direktur Utama Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI atau ICDX), Megain Wijaya dalam kesempatan yang sama, mengatakan, perdagangan pasar timah batangan itu dilakukan dengan menggunakan sistem lelang untuk menentukan harga penjual dan pembeli terbaik.

Adapun lima jenis kontrak yang diperdagangkan di BKDI antara lain TINPB300. Maksudnya adalah batas maksimal unsur pengotor timbale (PB) 300 part per million (PPM). Tiga jenis lainnya yakni TINPB 200, TINPB100, dan TINPB50.

Satu jenis TIN4NINE yang artinya kandungan timah batangannya 99,9 persen. "Satuan per lot untuk pasar timah ini adalah 5 metric ton dengan pelabuhan penyerahan yang ditetapkan di Muntok, Pangkal Batam, Belitung, dan Kundur," imbuhnya.

Wijaya menuturkan, dipilihnya empat titik tersebut dikarenakan alasan ketersediaan pergudangan, banyaknya tenaga surveyor, serta adanya pelabuhan terbuka yang memungkinkan komoditi diangkut ke vessel dengan mudah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com