BANDUNG, KOMPAS.com - VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir mengatakan, pengelolaan minyak dan gas (migas) di Indonesia sekadar untuk memenuhi target APBN.
"Pertamina dituntut menyerahkan keuntungan ke APBN. Pertamina sulit berinvestasi. Konsep ini berbahaya," ujar Ali dalam acara Pertamina Goes to Campus (PGTC) 2013 di aula timur ITB Bandung, Selasa (3/9/2013).
Efek konsep itu, ucapnya, melahirkan harapan supaya mendapatkan hasil yang instan, yakni asal menghadirkan investor yang membawa dana besar.
"Ada azas pragmatisme. Sekitar 20 tahun ke depan Indonesia kehabisan minyak hanya karena ingin mengejar target ABPN," katanya. Dua negara minim sumber daya alam, Jepang dan Amerika justru memborong kemudian menampung batu bara serta migas dari Indonesia.
Dua negara itu malah menjadi pemilik cadangan batu bara dan migas ketika Indonesia kehabisan batu bara serta migas yang dikelola hanya mengejar target APBN.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.