Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 2 Hari, 55 Penerbangan Lion Air Terlambat

Kompas.com - 03/09/2013, 16:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Umum PT Lion Air, Edward Sirait, mengatakan sebanyak 55 penerbangan mengalami keterlambatan antara Minggu-Senin, sehubungan dengan masalah ketenagakerjaan yang terjadi di Bali.

"Minggu saja ada 35 penerbangan yang delay, 20 flight pada hari Senin," kata Edward, di kantor pusat Lion Air, di Jl.Gadjah Mada No.7, Jakarta, Selasa (3/9/2013).

Keterlambatan jadwal penerbangan (delay) pada Minggu (1/9/2013) antara 1-6 jam. Sementara keterlambatan pada hari Senin (2/9/2013) sudah lebih singkat menjadi, 1 hingga 3 jam.

Keterlambatan penerbangan berawal dari penerbangan di Bali, pada Minggu. Pada hari itu tiga pilot tidak masuk karena sakit flu. Kondisi itu lanjut Edward semakin sulit karena pilot cadangan juga sedang bertugas.

Adapun, pilot yang sudah terbang mendekati limit operasional kerja 14 jam, dan hanya mampu landing sebanyak empat kali. Padahal seharusnya bisa enam kali landing dalam satu hari.

Akibatnya, pilot pengganti baru tiba di bandar udara Ngurah Rai pada pukul 8-9 WITA, hari Minggu. "Akhirnya flight hari pertama (Minggu), baru selesai jam 1 malam. Kecuali (penerbangan menuju) Solo, yang harus ditunda," jelasnya.

Pria yang akrab disapa Edo itu mengatakan penumpang yang akan terbang ke Solo, sudah berada dalam pesawat pada 22.45 WITA. Ketika pilot minat izin untuk push back, datang petugas ATC yang tidak mengijinkan penerbangan.

"Kita sudah minta extend 1 jam, karena di Solo (Adi Sumarmo) tutup jam 21.00 WIB. Kita minta lagi tidak boleh. Akhirnya ditunda jam 05.00 WITA," jelas Edward.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com