Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RNI Targetkan Penggemukan 3.000 Ekor Sapi

Kompas.com - 06/09/2013, 15:31 WIB
Estu Suryowati

Penulis


MAJALENGKA, KOMPAS.com
- PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) menargetkan penggemukan 3.000 ekor sapi hingga akhir tahun 2013.  PT RNI memusatkan penggemukan sapi di Pabrik Gula (PG) Jatitujuh

"Kita ingin mencapai target 3.000 ekor sapi sampai akhir tahun sesuai kapasitas kandang," kata Direktur Utama PT.RNI, Ismed Hasan Putro, saat serah terima penanggung jawab kandang PG Jatitujuh, di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (6/9/2013).

Sebagai informasi, PG Jatitujuh merupakan satu dari sembilan pabrik gula milik PT RNI. PG Jatitujuh diresmikan pada 1980, oleh presiden kedua RI, Soeharto, dan istri.

Dalam sehari, pabrik yang berada di area lahan seluas 12.000 hektar itu, memproduksi 750 kwintal raw sugar, dan 3.000 gula tebu. Sementara kapasitas terpasang dalam seharinya sebesar 5.000.

PT RNI tengah mengembangkan integrasi industri agro tebu dengan penggemukan sapi, atau integrasi sapi tebu (sate). Oleh karena itu, dikembangkanlah penggemukan sapi di area tersebut pada 2012.

Penggemukan di PG Jatitujuh menggunakan model plasma, dimana melibatkan komunitas setempat. Tri Sasono, penanggungjawab yang baru, menuturkan saat ini ada 1100 ekor sapi inti, dan 230 ekor sapi plasma.

"Plasma baru 230 ekor, karena ada masalah perekrutan. Kendalanya itu mencari bibit. Memang berat targetnya, tapi harus dilaksanakan," ujar Tri kepada Kompas.com.

Sementara itu, kepada 20 sarjana masuk desa yang ikut dalam program penggemukan, Ismed menyampaikan tujuan dari bisnis ini adalah juga membantu pemerintah mencapai swasembada sapi.

"Ada misi besar untuk berkontribusi terhadap penambahan pasokan sapi. Saat ini berkurang pasokan 15 persen, dari 14 juta ekor. Sekitar 2 juta sapi hilang," kata Ismed.

"Kebanyakan dari yang 85 persennya itu sapi betina. Bisa diperkirakan semakin kekurangan pasokan. Jika sudah begitu bangsa akan terus impor, dan melanggengkan pengusaha-pengusaha hitam," katanya.

Chairul, salah seorang sarjana masuk desa, mengatakan sapi yang ada di kandang PG Jatitujuh saat ini terdiri dari tiga jenis, simental, limosin brahma, dan peranakan simental dengan lokal.

Ismed mengatakan pada Desember 2013, akan datang sapi inti dari Australi. "Sapi inti bukan anakan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com