Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meraup Peluang Bisnis dari Waralaba Bioskop Pribadi

Kompas.com - 09/09/2013, 22:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penikmat film bioskop, penggila karaoke, dan pecandu games, semua bisa berkumpul dan menikmati semuanya di private cinema, yang mengusung nama "Now Playing".

Konsep yang diusung Now Playing sebenarnya hampir serupa dengan tempat-tempat karaoke. Tetapi, tempat ini lebih berkonsep ruang untuk menonton bersama-sama.

"Ya, kenapa namanya 'Now Playing' karena semua bisa main apa saja, sekarang pun. Mau nonton, bisa. Mau main game, bisa. Mau karaoke, bisa. Anything that you wanna play," kata sang pemilik, Chetan Samtani, saat ditemui Kompas.com,  di Jakarta Convention Center, di Jakarta, Minggu (8/9/2013).

Chetan terinspirasi membuat bioskop pribadi dari pengalamannya berkeliling dunia melihat festival-festival film. Ia mengklaim konsepnya ini belum ada di negara lain, terlebih di Indonesia.

Selain itu, ia pun sudah terlibat dalam dunia perfilman sejak 2006. "Jadi saya sering bikin FTV, sinetron, dah terinspirasi sejak lama," ungkapnya.

Chetan membuat bisnis "tempat nongkrong" itu karena ia ingin agar anak-anak muda yang kini kebanyakan memilih dugem mempunyai pilihan hiburan lain. Film juga dipercaya sebagai media edukasi yang efektif.

"Saya pas kecil juga sering suka nonton film berbahasa asing. Jadi, ya mungkin untuk Indonesia, konsep seperti ini dibutuhkan dan perlu," jelasnya lagi.

Nisha Samtani, juga pemilik Now Playing, menjelaskan, tempat nongkrong itu terbagi menjadi beberapa kamar. "Ada tempat untuk dua orang nonton secara privat, tapi ada juga yang lima orang, tujuh, sampai sepuluh orang," ujarnya.

Kamar berisi dua orang dikenai biaya Rp 100.000 setiap 1,5 jam dan Rp 200.000 pada akhir pekan. Kamar berisi lima orang dikenai biaya Rp 200.000 setiap 1,5 jam dan Rp 300.000 pada akhir pekan.

Sementara itu, kamar berisi tujuh orang dikenai biaya Rp 250.000 setiap 1,5 jam dan Rp 400.000 pada akhir pekan. Sedangkan untuk kamar berisi 10 orang dikenai biaya Rp 350.000 setiap 1,5 jam dan Rp 500.000 pada akhir pekan.

Kesempatan waralaba

Tampaknya, konsep unik bioskop pribadi ini ditangkap oleh para pebisnis. Bahkan, meski baru dua bulan mendatang dibuka, Chetan mengaku banyak yang menyambangi booth-nya dan berminat menjadi mitra.

Ketika ditanya berapa target bioskop yang akan didirikan selama setahun ke depan, ia mengatakan tidak terlalu terburu-buru. "Yang pasti sebanyak-banyaknya. Tapi, saya tidak mau brand ini disebar di tempat yang orang tidak mau datang," ungkapnya.

"Saya tidak mau cepat-cepat membesar, tapi yang penting kualitas terjaga," katanya lagi.

Mitra Now Playing terbagi menjadi empat kelas. Kelas Now Playing Express dengan investasi sekitar Rp 800 juta, sedangkan kelas Now Playing biasa dengan investasi sekitar Rp 1 miliar.

Sementara itu, start up untuk Now Playing Gold sekitar Rp 1,7 miliar dan start up untuk Now Playing Platinum sekitar Rp 2,6 miliar. Dia menjanjikan, return of investment (ROI) atau balik modal akan dipanen oleh investor antara 10 hingga 16 bulan setelah dibuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com