Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu Lintas Udara Padat, Ini Saran Dahlan

Kompas.com - 13/09/2013, 13:29 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -  Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penerbangan dalam negeri, lalu lintas (traffic) udara menjadi padat. Untuk mengurai kepadatan itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, menyarankan perusahaan maskapai penerbangan untuk memangkas frekuensi terbang.

"Seluruh airlines harus memikirkan pengurangan frekuensi," kata Dahlan dalam pembukaan Garuda Indonesia Travel Fair 2013, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (13/9/2013).

"Seperti Jakarta-Surabaya, 40 flight sehari, buat apa? 30 kali saja sudah cukup. Lalu, misalnya lagi Jakarta-Medan, 30 kali, harusnya 25 kali kan cukup," lanjut mantan Dirut PT PLN itu.

Dalam kunjungannya ke Seattle, Amerika Serikat, di kantor pusat Boeing, Dahlan mengatakan berdiskusi dengan pihak Boeing soal pesawat yang lebih besar dari B777, sehingga bisa mengangkut penumpang lebih banyak. Dengan begitu, diharapkan dapat menurunkan frekuensi. "Tapi harganya masih tetap terjangkau," imbuhnya.

Selain meminta airlines memangkas frekeunsi, Dahlan juga berharap pemerintah dapat mengeluarkan regulasi agar jam opersional bandara diperpanjang. "Bandara di luar Jakarta harus menambah jam operasi agar mengurangi kepadatan di Jakarta," kata Dahlan.

Selain menambah jam operasional bandara di luar Jakarta, navigasi penerbangan juga diperbaiki. "Berbagai kemajuan terjadi termasuk kemampuan take off dan landing. Dulu 1 jam 60 kali. Sekarang 69 kali. Tapi tetep antri di landasannya," jelasnya.

Akibat kepadatan udara, pesawat yang akan landing di bandara utama seringkali berputar-putar terlebih dahulu. Untuk mengurangi resiko ini, Dahlan mengatakan kini pesawat-pesawat sudah diantisipasi sejak dari keberangkatan. Ia mengklaim ini sudah dilakukan dua bulan lalu. "Jadi di-hold dulu di tempat keberangkatan. Jadi tidak perlu berputar-putar dulu," pungkasnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com