Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu The Fed, Wall Street Melaju

Kompas.com - 18/09/2013, 07:18 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street ditutup menguat pada Selasa (17/9/2013) waktu setempat, (Rabu pagi WIB), di tengah kepercayaan investor yang lebih besar bahwa perekonomian AS bisa bertahan dari ekspektasi pengurangan pembelian obligasi Federal Reserve.

Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 34,95 poin (0,23 persen) ditutu pada 15.529,73. Indeks S&P 500 bertambah 7,16 poin (0,42 persen) menjadi 1.704,76.

Indeks komposit saham teknologi Nasdaq menguat 27,85 poin (0,75 persen) menjadi 3.745,70. Ini merupakan posisi penutupan tertinggi sejak September 2000.

Pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dijadwalkan berakhir pada Rabu dengan pernyataan dan konferensi pers  Ketua Federal Reserve Ben Bernanke. Sebagian pengamat pasar memperkirakan Fed akan mulai mengurangi program pembelian obligasi 85 miliar dollar AS per bulan.

"Pasar memperkirakan Fed akan mengurangi program pembelian obligasi sebesar 10-15 miliar dollar AS," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas pada Wedbush Securities.

"Sebuah pengurangan stimulus yang lebih besar mungkin menyebabkan sedikit pelemahan di pasar," sebutnya.

"Orang-orang semakin lebih nyaman dengan Fed mengangkat kaki mereka dari pedal," kata James. "Kami tidak berkembang pada tingkat yang fantastis, tetapi kami melakukannya dengan baik saja."

Perusahaan-perusahaan teknologi tampil lebih kuat dengan Apple dan Facebook membalikkan penurunan baru-baru ini. Apple menambahkan 1,2 persen dan Facebook naik 6,0 persen.

Perusahaan teknologi lainnya yang memperlihatkan keuntungan termasuk anggota Dow, Intel, naik 1,5 persen setelah Credit Suisse menaikkan peringkat sahamnya, dan Amazon naik 2,7 persen.

Komponen Dow Microsoft naik 0,4 persen setelah menaikkan dividen sebesar 22 persen dan mengumumkan program pembelian kembali saham  40 miliar dollar AS untuk mengganti program yang berakhir pada akhir September.

Raksasa perbankan JPMorgan Chase merosot 0,1 persen setelah The Wall Street Journal melaporkan bank dapat menghadapi tuduhan kriminal atas "kerugian perdagangan yang amat besar di London". Bank ini dikabarkan mendekati penetapan dakwaan perdata dalam perkara itu dengan regulator AS dan Inggris.

Safeway melonjak 10,5 persen setelah aktivis dana Jana Partners mengungkapkan bahwa pihaknya mengambil 6,2 persen saham di jaringan supermarket itu. Perusahaan memberlakukan apa yang disebut tindakan "poison pill" yang dimaksudkan untuk mencegah pengambilalihan secara paksa.

Perusahaan radio internet Pandora naik 5,0 persen setelah mengumumkan penawaran umum 10 juta saham tambahan. Hasilnya akan digunakan untuk tujuan umum perusahaan dan akuisisi potensial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com