Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inpex MInta Perpanjangan Kontrak Blok Mahakam

Kompas.com - 18/09/2013, 12:03 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Perusahaan asal Jepang Inpex Corporation mengajukan perpanjangan kontrak eksplorasi Blok Mahakam yang akan habis di 2017 kepada pemerintah Indonesia. Hal itu dibicarakan oleh CEO Inpex Toshiaki Kitamura dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Beliau (Kitamura) sedang ajukan ke pemerintah usulan bagaimana sesudah 2017 . Tentu kami sedang evaluasi sebaik-baiknya untuk kepentingan negara kita," kata Menteri ESDM Jero Wacik di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu ( 18/9/2013 ).

Kitamura datang bersama beberapa anggota timnya. Selain Jero, Presiden didamping Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Jero mengatakan, kepada Inpex, Presiden meminta agar semua proyek yang dikerjakan di Indonesia harus memberikan keuntungan yang lebih besar bagi Indonesia ketimbang perusahaan. Kitamura menyatakan bahwa proyek LNG akan memberi kemakmuran jangka panjang bagi Indonesia.

Selain itu, tambah Jero, Presiden juga mendorong peningkatan produksi gas untuk mendukung industri di dalam negeri. Peningkatan suplai gas diperlukan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam pertemuan sekitar satu jam, Kitamura menyampaikan proyek apa saja yang sudah dikerjakan dan akan dikerjakan di Indonesia selama lebih dari 47 tahun. Ada 41 proyek minyak dan gas bumi yang telah dijalankan di Indonesia dengan total investasi sebesar 21 miliar dollar AS.

Dua proyek diantaranya tergolong besar, yakni Blok Mahakam bersama Total E P dan proyek Abadi Masela bersama Shell di Maluku. Proyek Abadi menargetkan produksi awal LNG sebanyak 2,5 juta ton per tahun.Fase pertam, jangka waktu proyek selama 30 tahun dan akan berakhir pada 2028 .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com