Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gita: Saya Urusi Perdagangan, Bukan Produksi Kedelai

Kompas.com - 20/09/2013, 13:26 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, berkelit saat ditanya para perajin tahu dan tempe Utan Kayu, Jakarta Timur, soal persediaan kedelai lokal.  Gita menyebutkan, pihaknya hanya mengurusi sektor perdagangan.

"Tolong disuarakan ke siapapun untuk meningkatkan produksi. Saya urusi perdagangan, bukan produksi," kata Gita di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, pada Jumat (20/9/2013).

Namun, ia memastikan, pasokan kedelai untuk para perajin tahu tempe tersebut terpenuhi. "Saya ingin berbicara ke masyarakat Kopti dan memastikan pasokan ada. Kita juga berharap dan berdoa agar cuaca semakin baik, produksi nasional semakin tinggi. Sehinga tidak ada ketergantungan impor," tambahnya.

Sementara itu, pemilik sentra produksi tahu Putra Sumo, Sutaryo, mengaku kedelai lokal jauh lebih bagus daripada kedelai impor. Kendalanya pasokan kedelai lokal sangat susah ditemui di pasaran.

"Dulu kami pernah ngobrol sama petani, karena pupuk tinggi, mereka ngejualnya susah bersaing dengan impor," kata Sutaryo.

Lebih lanjut ia mengatakan mendapat informasi ada kantong-kantong produksi seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumbawa yang bisa langsung memasok kedelai ke perajin. Namun, ia menyayangkan sejauh ini belum ada jembatan atau fasilitas dari pemerintah. "Enggak ada fasilitas. Ada katanya-katanya. Masalahnya petani enggak mau tanam kedelai karena harga pupuk tinggi. Sementara harga jual mereka di bawah harga jual impor," lanjutnya.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, mengatakan kebutuhan kedelai nasional mencapai sekitar 2,5 juta ton per tahun. Namun, baru sepertiganya bisa dipenuhi para petani lokal, selebihnya impor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com