Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenkeu: Ada Mobil Murah, Mobil Lama Dikandangkan

Kompas.com - 20/09/2013, 16:00 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah memastikan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak akan jebol, meski kebijakan mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) baru saja diluncurkan.

Hingga akhir tahun 2013, kuota BBM bersubsidi ditargetkan mencapai 48 juta kiloliter (kl), meski Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan kuota BBM bersubsidi bakal jebol hingga 50 juta kl.

"Kami berharap dengan adanya peluncuran mobil murah ini, ongkos energi masih miring. Ini tidak akan membebani volume dari BBM bersubsidi yang telah ditetapkan di dokumen APBN Perubahan tahun ini," kata wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati saat ditemui di Pantai Indah Kapuk Jakarta, Jumat (20/9/2013).

Ia menambahkan, pemerintah juga mengimbau kepada pemilik mobil yang memiliki jumlah lebih dari satu unit untuk menggarasikan mobil lamanya sementara. Hal ini agar tidak menimbulkan konsumsi BBM bersubsidi yang lebih banyak dibanding pemakaian normal.

"Pakailah mobil yang irit, yang mobil lain masuk garasi saja dulu. Ini supaya tidak menambah macet Jakarta," tambahnya.

Harapannya, kebijakan mobil murah ramah lingkungan ini justru akan menghemat kuota BBM yang sudah ditargetkan. Di sisi lain, pemerintah juga mengantisipasi anggaran subsidi energi yang diperkirakan akan melonjak.

Namun, sampai saat ini, Kementerian Keuangan masih bersikukuh untuk mengalokasikan anggaran subsidi energi seperti yang sudah direncanakan semula.

Sekadar catatan, Presiden SBY dalam pidato kenegaraan di hadapan rapat paripurna DPR pada 17 Agustus 2013 lalu mencatat anggaran belanja subsidi tahun depan direncanakan sebesar Rp 336,2 triliun, yang berarti turun sekitar 3,4 persen dari anggaran belanja subsidi dalam APBNP tahun 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com