Mengutip Bloomberg, rupiah melemah 1,3 persen menjadi 11.498 per dollar AS pada pukul 11.25. Sementara itu, di pasar non-deliverable forwards (NDF), rupiah turun 0,6 persen menjadi 11.305. Namun demikian, nilai tukar di NDF masih lebih tinggi 1,7 persen dari pasar spot.
Nilai mata uang rupiah telah turun 5,9 persen pada Agustus, atau penurunan terbesar sejak November 2008, dan Bank Indonesia pada 12 September lalu menyatakan bahwa menaikkan BI rate menjadi pilihan untuk menjaga ekonomi secara fundamental dan membantu mengurangi defisit neraca pembayaran.
“Kami masih melihat ada trend bearish dari rupiah dalam jangka pendek. Terdapat permintaan reguler terhadap dollar AS pada saat ini. Namun, nilai tukar rupiah bisa dijaga di level Rp 11.500 per dollar AS karena pemilik dollar AS juga banyak yang menjual dollar-nya," jelas Suriyanto Chang, Kepala Treasury PT Bank QNB Kesawan in Jakarta.
Sementara itu, dari data kurs tengah Bank Indonesia diketahui nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada di level Rp 11.435.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.