Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Bensin Subsidi dengan Kartu, Ini Komentar Dahlan Iskan

Kompas.com - 25/09/2013, 16:26 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, pihaknya belum berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) terkait sistem pembayaran pembelian bahan bakar minyak (BBM) oleh konsumen secara non tunai (cashless transaction).

"Itu (kalau jadi kebijakan) silakan, terserah," kata Dahkan ketika dimintai tanggapan soal wacana tersebut, di kantor Kementerian BUMN, Merdeka Selatan, di Jakarta, pada Rabu (24/9/2013).

Menurut mantan Dirut PLN tersebut, bagaimana cara konsumen membayar BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tidak menjadi persoalan. Namun, yang penting lanjutnya, mengontrol penggunaan BBM bersubsidi. "Jadi apakah betul mobil ini pakai BBM bersubsidi atau tidak," katanya.

Mengenai pemasangan radio frequency indentification (RFID) yang lamban, Dahlan mengatakan akan melakukan koordinasi ulang dengan PT Pertamina (Persero) dengan PT Indonesia Telekomunikasi (Inti) sebagai pemenang tender RFID. "Harus ada pembicaraan ulang karena waktu itu dollar AS, Rp 9200 sekarang sudah Rp 11.000," kata dia.

Sebelumnya pemerintah mengindikasikan akan menunda penerapan RFID, alasannya pemasangan RFID tidak secepat yang diharapkan. Padahal RFID ditargetkan sudah terpasang di seluruh SPBU di Indonesia pada tahun depan. Namun, pada kenyataannya, hingga September 2013 ini pun, masih realisasinya sangat minim.

"RFID mungkin jalan tapi tidak secepat yang seharusnya," ujar Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro saat ditemui lepas rakor bulanan Bank Indonesia di Gedung BI Jakarta, Selasa (24/9/2013).

Ia mengatakan, sebagai penggantinya pemerintah menyiapkan cara lain untuk pengendalian konsumsi BBM bersubsidi ini. Ia juga mengatakan sudah berkonsultasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait cara baru tersebut.

"Ini lebih ke cashless transaction. Jadi kalau kalian beli bensin tidak pakai uang tunai lagi, pakai kartu (debit, kredit atau uang elektronik)," kata dia menjelaskan fungsi kartu pembayaran.

Dengan penggunaan cashless transaction itu, pemerintah akan memiliki data atau bisa mengidentifikasi siapa saja yang membeli bensin di luar kewajaran. Misalnya, satu orang membeli bensin senilai Rp 1 juta dalam sekali transaksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com