Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbanas: Perbankan Indonesia "Gagal"

Kompas.com - 26/09/2013, 11:34 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Bank Umum Swasta Nasional (Perbanas) menilai Indonesia gagal di bidang perbankan. Sebab, akses masyarakat ke dunia perbankan masih rendah.

Ketua Perbanas Sigit Pramono mengatakan, akses masyarakat terhadap telekomunikasi lebih tinggi dibanding akses masyarakat terhadap perbankan.

"Jadi bisa dibilang kita itu agak gagal dalam tanda kutip di bidang perbankan. Kita itu malah kalah dibanding industri telekomunikasi," kata Sigit di Forum Ekonomi Nusantara: Inklusi Keuangan, Ketahanan terhadap Krisis dan Peningkatan Kesejahteraan yang digelar Kompas dan BNI di Hotel Four Seasons Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Ia menambahkan, akses masyarakat ke dunia perbankan saat ini hanya 40 persen dari jumlah penduduk. Sementara akses masyarakat terhadap dunia telekomunikasi mencapai 102 persen. Artinya, penetrasi dunia telekomunikasi ini sudah melebihi jumlah penduduk Indonesia sendiri. Meski penetrasi dunia telekomunikasi ini ditunjukkan dengan kepemilikan dua nomor atau lebih dari kartu telepon masyarakat Indonesia.

"Sehingga perbankan di tanah air harus memberikan percepatan bisnis untuk memberikan akses perbankan yang luas ke masyarakat," jelasnya.

Caranya, Bank Indonesia (BI) sudah merintis bank tanpa cabang (branchless banking) untuk meningkatkan inklusi keuangan di tanah air. Salah satu yang telah dirilis adalah bisa menggunakan nomor telepon sebagai nomor rekening nasabah. Bisa juga nomor telepon ini menjadi media transfer uang, tanpa harus memiliki nomor rekening tabungan.

"Makanya nanti harus ada kerjasama dengan teknologi, ini harus selaras biar perbankan kita tidak terseok-seok. Coba bayangkan nanti kalau semua nomor ponsel ini bisa menjadi nomor rekening. Ini akan meningkatkan akses perbankan ke masyarakat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com