Direktur Keuangan Jasa Marga Reynaldi Hermansjah menjelaskan memang bukan menjadi wewenangnya untuk mengatasi kemacetan di ibukota. Sebab, pihaknya hanya mengatur kelancaran di jalan tol saja.
"Bagaimana tidak, ekspansi jalan kita hanya bertambah sebanyak 500 meter setiap hari. Sementara penjualan mobil melimpah. Makanya banyak kemacetan. Kita memang tidak bisa sendiri karena ada pihak pengelola jalan tol lainnya," kata Reynaldi saat ditemui di Kampus Universitas Pelita Harapan Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Solusinya, Jasa Marga memberi bantuan berupa Jasa Marga Traffic Information Center baik melalui call center, sosial media hingga papan informasi di depan pintu tol. Di situ akan diberikan informasi arus kelancaran atau kemacetan di berbagai arus tol ibukota.
Di sisi lain, calon pengguna jalan tol juga bisa menerima informasi mengenai kecepatan kendaraan yang harus dipenuhi saat memasuki jalan tol. Hal ini bisa memberikan indikasi berapa kecepatan yang harus dipacu saat di jalan tol.
"Setidaknya itu bisa membantu. Ini juga bisa mengedukasi calon pengguna jalan tol. Jadi jangan sampai seperti beli kucing dalam karung. Anda sudah masuk jalan tol dan di dalamnya malah macet. Ini yang tidak kita kehendaki," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.