Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Akan Promosikan Jamu di APEC

Kompas.com - 27/09/2013, 19:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan mempromosikan jamu dan pengobatan alternatif dalam KTT APEC yang akan dihelat di Bali, pada Oktober 2013.

"Salah satu yang Alhamdulillah masuk di APEC, ini perjuangan panjang, adalah development of medicinal plant and tradisional medicine. Ini sebenarnya adalah jamu. Kita promosikan jamu di APEC. Bahasa Jawanya jadi keren," ungkap Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi di kantornya, di Jakarta, pada Jumat (27/9/2013).

Bayu mengatakan, saat ini pengobatan yang diterima di negara anggota APEC masih berbasis medik, yang dikenal dengan istilah pharmateucal based. Padahal, banyak diantara 21 negara anggota APEC yang memiliki pengobatan alternatif berupa jamu-jamu tradisional yang sifatnya preventif, atau mencegah penyakit.

Beberapa diantara negara anggota APEC yang memiliki pengobatan alternatif adalah China, Thailand, Malaysia, dan Korea. Bayu mengatakan, untuk produk, seperti jamu, relatif lebih mudah diterima dan mendapat apresiasi, seperti jahe, temulawak, atau ginseng dari Korea yang memang sudah terkenal di antara negara anggota.

"Kita ingin supaya itu diakui. Tidak menggantikan medical tapi diakui, sebagai upaya menjaga kesehatan," imbuhnya.

Dalam pertemuan di APEC nanti, akan perwakilan dari negara anggota akan menyamakan pemahaman tentang pengobatan alternatif dan tradisional, sehingga ada standardisasi.

"Dari situ (kalau disepakati) konsekuensinya ya perdagangan. Dengan demikian kita bisa jualan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com