Menurut Dahlan, penggunaan pesawat buatan PT DI bisa dimasukkan dalam rencana jangka panjang. Hal ini lantaran pesawat buatan PT DI baru siap pakai dua tahun ke depan.
"Tentu kita mau dari PT DI, tetapi keperluannya sekarang. Kalau dibuat di PT DI harus nunggu 2 tahun lagi," ungkap Dahlan ditemui usai penandatanganan kontrak kerjasama Garuda Indonesia dengan ATR dan NAC, di Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Dahlan mengatakan ia mendukung strategi Emir dalam pengadaan ATR dengan sistem sewa operasi. Dengan begitu, bisnis maskapai pelat merah tersebut tetap berkembang, tanpa menambah utang negara.
Namun ke depan, ia berharap Garuda Indonesia bisa seperti PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) dalam hal pengadaan pesawat, yakni dengan mengambil produk dalam negeri buatan PT DI.
Sebagai informasi, maskapai milik Rusdi Kirana tersebut berencana menggunakan 50 unit pesawat PT DI tipe N-219 yang dapat menjangkau bandara terpencil dengan runway pendek. Saat ini pihak Lion Air tengah menunggu prototipe dari N-219 yang diperkirakan rampung pada 2014 mendatang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.