Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Penerbangan Siap Pakai Biofuel

Kompas.com - 01/10/2013, 16:51 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah maskapai penerbangan siap menggunakan biofuel sebagai pengganti bahan bakar fosil yang selama ini digunakan. Salah satunya adalah PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA).

Direktur Operasional GIAA, Noviantono Herupratomo mengatakan, meskipun perseroan siap menggunakan biodiesel, namun hal itu masih terkendala ketersediaan atau pasokan biofuel sendiri.

"Itu kan masih wacana, masih trial. Intinya selama belum ada kebijakan bahan bakar nonfosil ini sebaian untuk industri ini, enggak ada orang mau bikin. Saya bilang wacana, kita user kok," kata dia kepada Kompas.com, ditemui di sela-sela penandatanganan GIAA dengan ATR dan NAC, di Jakarta, Selasa (1/10/2013).

Ia menjelaskan, sebetulnya pesawat terbang bisa menggunakan bahan bakar non avtur, seperti dengan biofuel, sepanjang komposisi kimianya sama.

"Ya bisa lah. Kita siap, tapi barangnya belum ada. Semua pesawat siap, tapi bahan bakar itu komposisinya harus sama dengan avtur. Bedanya hanya kalau avtur fosil, biofuel non fosil, tapi komposisi kimianya sama," kata dia.

Ia mengatakan saat ini ketersediaan bahan bakar biofuel belum ada di Indonesia. Sementara itu Eropa dan Amerika Serikat sudah bisa memanfaatkan bahan bakar. Kalaupun ada, itu pun dalam jumlah kecil, dan harga keekonomiannya lebih tinggi 1,5 kali harga avtur.

Sebagaimana diketahui, krisis energi mengancam Indonesia. Sementara kebutuhan energi bertambah, cadangan mulai menipis, terlebih lagi belum ada penambahan kilang minyak.

Untuk Garuda, sepanjang 2013 ini diperkirakan bakal menghabiskan avtur sebanyak 1,38 miliar liter, atau naik 10-15 persen dari yang tahun lalu, sekitar 1,2 miliar liter avtur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com