Berdasarkan International Energy Agency (IEA), konsumsi minyak di kawasan Asia Tenggara bakal melonjak menjadi 5 juta barrel per hari, atau naik dua kali lipat dari konsumsi saat ini. Sementara itu, kebutuhan energi secara total diperkirakan bakal naik hingga 80 persen pada periode yang sama.
Sebanyak 10 negara anggota ASEAN akan membutuhkan investasi total sebesar 1,7 triliun untuk membangun infrastruktur pendukung suplai energi. Dengan demikian, kawasan Asia Tenggara bakal menjadi importir minyak terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Uni Eropa.
"Naiknya kebutuhan terhadap minyak impor akan menyebabkan tingginya biaya ekonomi bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara sehingga negara di kawasan ini akan sangat rentan terhadap krisis," ungkap IEA.
Impor minyak akan membebani sekitar 4 persen dari PDB bagi negara-negara ASEAN, yang dalam hal ini kebutuhan impor minyak untuk Thailand dan Indonesia masing-masing mencapai sekitar 70 miliar per tahun.
Untuk itu, negara-negara ASEAN diperkirakan bakal mengurangi kegiatan ekspor gas alam dan minyak bumi guna memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.