Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olimpiade 2020 Tokyo, Peluang bagi Tenaga Kerja Indonesia

Kompas.com - 06/10/2013, 07:33 WIB


Oleh Richard Susilo

KOMPAS.com - Terpilihnya Tokyo menjadi Tuan Rumah Olimpiade 2020 dan Paralympics setelah acara tersebut menjadi kabar gembira. Tidak hanya bagi Jepang, tapi mungkin juga bagi kita.

Bagi Indonesia, ini adalah peluang bagaimana bisa acara tersebut memberikan keuntungan untuk bangsa Indonesia. Setelah itu, bagaimana caranya supaya bangsa Indonesia bisa meyakinkan bangsa dan pemerintah Jepang agar kita dapat pula berpartisipasi membantu semaksimal mungkin penyelenggaraan Olimpiade.

Banyak sekali kesempatan bisnis buat bangsa Indonesia pada penyelenggaraan Olimpiade 2020. Yang pasti dibutuhkan sekitar 150.000 orang untuk bisa melancarkan penyelenggaraan pesta olahraga raksasa itu di Tokyo antara 24 Juli – 9 Agustus 2020 dan Paralympics antara tanggal 25 Agustus – 6 September 2020, akan dikunjungi sedikitnya 10,1 juta pengunjung luar Jepang.

Tenaga kerja 150.000 orang itu masih lagi, plus sedikitnya 50.000 tenaga polisi dikerahkan untuk keamanan, ketertiban dan kenyamanan penyelenggaraan Olimpiade 2020 nanti. Proyek yang diperkirakan akan memberikan dampak ekonomi langsung 3 triliun yen dan kontribusi ekonomi nasional Jepang sekitar 150 triliun yen itu, akan dihadiri 80.000 pengunjung saat Pembukaan di Stadium Nasional di Shinjuku, Tokyo.

Semua proyek di Tokyo membutuhkan banyak tenaga kerja. Mantan pelari jarak dekat Olimpiade, Dai Tamesue sudah mengakui bahwa Jepang saat ini sangat kekurangan anak muda, "Saya berharap rencana membangkitkan kembali ketenagakerjaan serta pengembangan kembali perumahan baru yang bebas hambatan bagi kalangan usia lanjut, sangatlah diperlukan sejak sekarang ini."

Keprihatinan tenaga kerja juga telah disoroti Toshihiro Nagahama, Kepala Ekonomis Dai-ichi Life Research Institute. Menurutnya, kekurangan tenaga kerja akan sangat menyulitkan Tokyo nantinya, apalagi masih perlu pembenahan, belum selesai berbagai proyek, atas perbaikan daerah terkena bencana di Tohoku, dampak bencana alam 11 Maret 2011.

"Olimpiade 2020 rasanya tidak akan memberikan banyak keuntungan bagi Jepang. Hal ini tidak seperti penyelenggaraan Olimpiade tahun 1964 di Tokyo sehingga perekonomian Jepang menjadi sangat baik saat itu," papar Nagahama, "Jepang sendiri masih kurang baik di bidang financial dengan hutang pemerintah yang sangat banyak saat ini, mencapai ratusan triliun yen. Dengan demikian penyelenggara pasti tidak mudah mencari dana penyelenggaraan karena keterbatasan dana."

Pemerintah Jepang sendiri diperkirakan akan membantu sekitar 55 triliun yen dari Program Nasional dan Penguatan (Reinforcement). Itulah sebabnya banyak penganalisa ekonomi Jepang memperkirakan distribusi perputaran uang Jepang nantinya tahun 2020 menjadi sekitar 150 triliun yen, seperti diungkapkan oleh Eiji Kinouchi, Analis Daiwa Securities Co. 

"Dampak ekonomi atas Olimpiade 2020 sekitar 95 triliun yen. Tetapi dengan bantuan dari pemerintah Jepang mungkin akan menjadi sekitar 150 triliun yen nantinya."

Meskipun demikian dengan biaya yang juga banyak dikeluarkan, hasil akhir walaupun ada, tak sebanyak saat penyelenggaraan Olimpiade pertama 1964 di Tokyo. Nada sedikit pesimis diberikan seorang analis Mizuho Securities Co. yang tak mau disebutkan namanya.

"Olimpiade 2020 sebenarnya low-risk, low-return, bukan penyelenggaraan yang banyak menguntungkan Jepang. Pertanyaan yang sebenarnya lebih besar adalah, Visi yang bagaimana dapat ditindaklanjuti pemerintah Jepang dalam menyambut perekonomian tahun 2020?"

Lepas dari pro dan kontra perekonomian Jepang akibat penyelenggaraan Olimpiade 2020, kenyataan yang ada, ternyata IOC, Komite Olimpiade Internasional, telah mengadakan survei di Tokyo pada Maret 2013 dan hasilnya 70 persen masyarakat Tokyo sangat mendukung penyelenggaraan Olimpiade 2020. Ini juga salah satu poin positif sehingga Jepang terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade 2020, karena dukungan sangat kuat dari penduduk Tokyo.

Di samping tentu faktor lain seperti citra keamanan sangat baik di Tokyo, pendekatan sangat profesional terencana dan matang kepada IOC saat ini (dibandingkan saat pengajuan diri untuk Olimpiade 2016 yang akhirnya dimenangkan Rio de Janeiro).

Kini setelah diputuskan sebagai tuan rumah dan dukungan sangat kuat dari rakyat Jepang, sebagai bangsa yang banyak membantu Indonesia di masa lalu, mulai sekarang Jepang pasti akan meminta bantuan asing terutama soal tenaga kerja untuk berbagai proyek pekerjaan umum menjelang Olimpiade 2020 tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com