Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Banggakan Ekonomi Indonesia di KTT APEC

Kompas.com - 06/10/2013, 10:14 WIB
Didik Purwanto

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Indonesia masih mampu melakukan pertumbuhan ekonomi yang positif di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global. Kondisi itu bisa menjadi keuntungan bagi Indonesia dibanding negara lain.

Sesuai dengan prediksi lembaga Dana Moneter Internasional (IMF), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 ini diprediksi mencapai 6,3 persen dan 6,6 persen di 2014. "Pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia itu lebih dari dua kali dari pertumbuhan rata-rata ekonomi dunia," kata Presiden saat membuka APEC CEO Summit "Reshaping Global Priorities The View from Modern Indonesia" di Bali International Convention Center, Minggu (6/10/2013).

Ia menambahkan, kondisi perekonomian global di tahun ini memang begitu dinamis. Beberapa negara di Asia Pasifik sudah ada yang mengalami pemulihan dan menunjukkan pertumbuhan yang positif. Sementara negara-negara sekawasan seperti Brazil, Rusia, India dan China justru mengalami sedikit perlambatan ekonomi. Kondisi tersebut disebabkan oleh defisit neraca perdagangan, arus modal asing yang keluar dan depresiasi nilai tukar.

"Sehingga dengan pertemuan negara-negara anggota APEC ini justru menjadi momentum untuk bisa meningkatkan perekonomian masing-masing negara," tambahnya.

Saat ini, negara-negara anggota APEC menguasai 54 persen perdagangan produk domestik dan 44 persen perdagangan global. Di negara sekawasan, negara-negara APEC ini mengalami kenaikan jumlah perdagangan tujuh kali lipat sejak 1989, mencapai 11 triliun dollar AS di 2011.

Selama 25 tahun terakhir, tarif rata-rata negara APEC mengalami penurunan sekitar 70 persen. Begitu juga dengan biaya penyelenggaraan bisnis lintas negara mengalami penurunan sebesar 5 persen sehingga bisa menghemat ongkos bisnis sebesar 59 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com