Pemesanan itu sekaligus mengancam dominasi pabrikan pesawat AS, Boeing di pasar Jepang, yang saat ini berusaha mengembalikan kepercayaan pasar akibat masalah yang terjadi pada produk terbarunya, Dreamliner.
Dalam penjelasan resminya hari ini, Senin (7/10/2013), Japan Airlines (JAL) telah meneken perjanjian jual beli untuk 18 unit A350-900s dan 13 unit A350-1000s, dan memiliki opsi pembelian tambahan sebanyak 25 unit pesawat.
Kesepakatan itu menandai untuk pertama kalinya JAL membeli armada buatan Airbus, dan pesawat baru itu diharapkan bisa dikirim mulai 2019. Datangnya Airbus A350 akan menggantikan armada Boeing yang selama ini digunakan perseroan.
Kesepakatan pembelian itu diumumkan secara resmi oleh perseroan setelah bursa Jepang tutup. Namun demikian, investor sebelumnya telah merespon positif mengenai laporan awal pembelian tersebut, sehingga saham JAL ditutup naik 3,01 persen di posisi 5.810 yen per saham, meskipun bursa Jepang ditutup melemah 1,22 persen.
"Dengan mempertimbangkan masalah yang terjadi pada Dreamliner, mendorong JAL mengambil kesimpulan untuk tidak menggunakan Boeing," ujar Mitsuru Miyazaki, analis senior pada Tokyo's SMBC Friend Research Center.
Menurutnya, sektor penerbangan menjadi industri yang mengglobal, sehingga JAL ingin melipatgandakan jumlah pesawatnya untuk mengantisipasi pertumbuhan pasar.
JAL membukukan pertumbuhan pendapatan yang signifikan setelah re-listing di bursa saham Jepang. Namun demikian, langkah perseroan yang diselamatkan oleh Pemerintah Jepang melalui bailout terus menimbulkan kritik dari rival domestiknya, All Nippon Airways (ANA).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.